LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Dewan Kehormatan dan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lamongan masa bakti 2024-2029 resmi dilantik oleh Ketua Pengurus PMI Provinsi Jawa Timur, Imam Utomo, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, pada hari Selasa (23/7/2024), Imam Utomo, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur pada periode 1998-2003 dan 2003-2008, menyampaikan harapan dari Pemprov Jawa Timur untuk membentuk Palang Merah Remaja (PMR) di setiap sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA.
“Beberapa waktu lalu, Bu Khofifah menginginkan adanya PMR segera dibentuk di seluruh sekolah, mulai dari SD hingga SMA, dengan setiap regu sekolahnya terdiri dari sekitar 20 orang,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menginstruksikan kepada pengurus yang baru dilantik untuk segera berkolaborasi dalam membina PMR di setiap sekolah.
“PMI ini terus kita dorong agar lebih besar lagi, yang tentu ini diperlukan sosialisasi atau pengenalan ke masyarakat lebih luas sebagaimana program Jatim, saya terus mendorong supaya PMI Lamongan bersama-sama jajaran Gudep Pramuka untuk segera membuat PMR di masing-masing sekolah sehingga PMR bisa mensosialisasikan salah satunya terkait donor darah,” kata Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan.
Pak Yes menekankan bahwa PMI adalah lembaga kemanusiaan yang berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan. Melalui program donor darah yang digalakkan oleh PMI Kabupaten Lamongan, kebutuhan darah di rumah sakit dapat terpenuhi sebanyak 93% pada tahun 2023, dengan sisanya 7% dipasok dari Kota Surabaya.
Pak Yes berharap, PMR yang dibina mampu meningkatkan kesadaran remaja Lamongan akan pentingnya kemanusiaan. Berdasarkan data di Lamongan, mayoritas pendonor darah masih didominasi oleh sistem jemput bola (PMI Keliling) sebesar 85%, sedangkan 15% datang langsung ke PMI.
Saat ini, terdapat 16 orang di Lamongan yang secara sukarela mendonorkan darahnya hingga 100 kali. Untuk membangun kesadaran donor darah pada generasi muda, Pak Yes meminta untuk segera mensosialisasikan kegiatan ini melalui PMR. “Anak-anak dibina dan diperkenalkan sehingga donor darah menjadi sebuah kebiasaan,” kata Pak Yes.
Ketua PMI Kabupaten Lamongan, Agus Suyanto, berkomitmen untuk segera melaksanakan program yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“PMI Lamongan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Lamongan mengenai pembinaan PMR di tingkat SMA sederajat di Kabupaten Lamongan yang memiliki 27 unit lembaga. Sedangkan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, kami sedang dalam tahap koordinasi dan baru ada 8 unit lembaga tingkat SMP,” jelasnya.