Pelayanan Terhadap Pasien yang Meninggal, Ini Penjelasan Pihak Manajemen RSUD Bangil

- Redaksi

Jumat, 11 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan gambar : (kiri) Tri Suswati (Susi) Kabag Pengembangan, Moch Jundi Agustoro Spb Wadir Pelayanan RSUD dan M Hayat Humas RSUD Bangil Pasuruan

Keterangan gambar : (kiri) Tri Suswati (Susi) Kabag Pengembangan, Moch Jundi Agustoro Spb Wadir Pelayanan RSUD dan M Hayat Humas RSUD Bangil Pasuruan

PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Menyikapi adanya informasi atau pemberitaan terkait permasalahan layanan serta mengenai sikap salah satu dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur terhadap keluarga dan pasien yang meninggal pada beberapa hari lalu.

Dalam hal ini pihak manajemen RSUD Bangil memberikan penjelasan dan keterangan terkait kronologi yang terjadi sebenarnya dihadapan sejumlah awak media dalam jumpa pers pada Kamis (10/10) pagi diruang rapat gedung Humas RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Melalui Wakil Direktur (Wadir) pelayanan RSUD Bangil Dr Moch. Jundi Agustoro Spb yang didampingi M Hayat selaku Humas dan Tri Suswati alias Susi sebagai Kepala Bagian (Kabag) Pengembangan menyatakan, bahwa tim komite RSUD Bangil sudah melakukan audit pasca kejadian tersebut.

Dan setelah dilakukan audit secara mendalam kaitan dengan memberikan pelayanan terhadap pasien almarhum Eko (38) asal Desa Lumbang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, bahwa apa yang sudah dilakukan dokter berinisial “V” yang ketika itu menangani sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan tidak ada unsur kelalaian atau penelantaran pasien.

“Setelah didalami dari tingkat tinggi, ini sudah sesuai dengan yang dianjurkan medik. Kalaupun dia (dokter,red) melanggar itu maka ada sanksi yang akan menjeratnya. Karena therapynya sudah benar, mekanisme tanda tangan dari keluarga pasien juga sudah benar selanjutnya dijelaskan setiap visite setiap perkembangan pasien sudah diberitahukan kepada pihak keluarga. Kejadian ini hanya pada tingkat emosional aja dari masing masing pihak”. Kata Dr Moch Jundi Agustoro Spb dihadapan sejumlah awak media.

Hanya saja kejadian tersebut terjadi adanya mis komunikasi antara Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dengan keluarga pasien almarhum ketika memberikan penjelasan dan edukasi terkait kondisi pasien, serta tindakan penanganan yang telah dan akan dilakukan oleh dokter yang menangani.

Yang mana telah mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman antara pihak dokter yang menangani, dengan keluarga pasien yang saat itu sama sama terbawa emosi secara spontanitas melalui sikap dan perkataan dari keduanya.

Sedangkan mengenai informasi ditelantarkannya seorang pasien oleh dokter di RS, Wadir layanan RSUD Dr Moch Jundi Agustoro meluruskan bahwa hal itu hanya terjadi mis komunikasi.

“Untuk mengontrol perkembangan kondisi pasien, setiap visite dokter yang menangani selalu menyampaikan kepada pihak keluarga dan disitu tidak ada yang namanya menelantarkan pasien. Bahkan pada detik terakhir pihak keluarga dipanggil oleh dokter dan di sarankan supaya pasien segera dirujuk ke rumah sakit Surabaya atau Malang, namun pihak keluarga menolak”. Ujarnya.

Sehubungan dengan penyakit yang diderita pasien berupa sesak napas disertai penyakit komplikasi lain, pihak RS menjelaskan adanya keterbatasan obat khusus dengan jenis penyakit yang diderita pasien.

Sehingga membuat pihak RS tidak bisa berbuat banyak dalam menangani pasien secara optimal. Lalu pihak RS menyarankan kepada pihak keluarga, agar secepatnya pasien dirujuk ke RS lain yakni antara ke Saiful Anwar Malang atau ke RS Dr Soetomo Surabaya. Namun pihak keluarga pasien tidak mau, karena alasan tertentu.

“Saat itu hingga detik terakhir dokter sudah menyampaikan ke pihak keluarga, bahwa kondisi pasien dalam visite ada tidan ada perkembangan dan sempat disarankan oleh pihak dokter yang menangani agar pasien dirujuk ke RS lain di Surabaya dan Malang. Namun keluarga dengan alasan tertentu menolak”.

Tentunya pasca kejadian tersebut, pihak manajemen RSUD Bangil sangat menyesalkan dan menyayangkan hal semacam itu terjadi. Selanjutnya untuk menerapkan kode etik sebagai seorang dokter, pihak RS melakukan pemanggilan dan peneguran terhadap dokter “V”.

Sementara mengenai adanya perkataan kurang baik yang dilontarkan oleh dokter “V” ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat, pihak RSUD Bangil melalui Humas bersama jajaran lain meminta maaf kepada pihak yang spontanitas disinggung dalam perkataannya. Khususnya kepada pihak keluarga pasien.

“Sekali lagi kami selaku dari pihak rumah sakit meminta maaf bilamana ada pihak yang tersinggung daripada ucapan dokter “V” dan itu tidak ada niatan namun hanya emosi sesaat. Memang dokter “V” melakukan pelanggaran kode etik dalam memberikan pelayanan, nanti dokter yang bersangkutan akan kita panggil dan kita selesaikan secara internal”. Ungkap M Hayat selaku Humas RSUD Bangil dalam penutup pada jumpa pers tersebut. (ank/ek)

Berita Terkait

DPRD Jatim Sosialisasikan Lingkungan Belajar Ramah Anak di Gresik
HUT Bhayangkara ke-79 di Kota Batu Dimeriahkan Gowes Wisata hingga Lomba Tanjakan Rungkad
Khofifah Gas Pol, Pelatihan Paralegal Muslimat NU Ukir Rekor MURI
Tabrakan Maut di Menganti Gresik, Pemotor Tewas Terlindas Truk
Geger! Dugaan Aksi Bunuh Diri di Jembatan Kretek Bantul, Ternyata Berujung Tak Terduga
Sapi Kurban Mengamuk di Lamongan, Tendang Warga hingga Terpental
Wakapolres Kendal Tegaskan Pancasila Bukan Sekadar Wacana di Hari Lahirnya
Satreskrim Polres Lamongan Bekuk Pelaku Tawuran Maut, Tangis Keluarga Pecah
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 09:55 WIB

DPRD Jatim Sosialisasikan Lingkungan Belajar Ramah Anak di Gresik

Minggu, 15 Juni 2025 - 18:58 WIB

HUT Bhayangkara ke-79 di Kota Batu Dimeriahkan Gowes Wisata hingga Lomba Tanjakan Rungkad

Sabtu, 14 Juni 2025 - 19:35 WIB

Khofifah Gas Pol, Pelatihan Paralegal Muslimat NU Ukir Rekor MURI

Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:16 WIB

Tabrakan Maut di Menganti Gresik, Pemotor Tewas Terlindas Truk

Senin, 9 Juni 2025 - 21:37 WIB

Geger! Dugaan Aksi Bunuh Diri di Jembatan Kretek Bantul, Ternyata Berujung Tak Terduga

Berita Terbaru

Asisten I Pemkab Lombok Barat Fauzan Husniadi menyampaikan sambutan dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Tim Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan (TKPPOM), Selasa (10/6/2025). | Dok foto Ho/RadarBangsa

Kesehatan

Lombok Barat Jadi Lokasi Monev Pengawasan Obat dan Makanan

Rabu, 18 Jun 2025 - 18:30 WIB

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau proses pembuatan kendang jimbe di UMKM Budi Luhur, Blitar, Rabu (18/6/2025). |RadarBangsa/Ho Adpim

Ekonomi

Gibran dan Khofifah Kunjungi UMKM Kendang Jimbe Blitar

Rabu, 18 Jun 2025 - 18:20 WIB