LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan gencar memanfaatkan teknologi inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan kualitas dan jumlah ternak sapi di masyarakat. Sekretaris Dinas Kesehatan dan Peternakan Hewan Kabupaten Lamongan, drh. Rahendra Prasetya Eko S, menyampaikan harapannya terkait peningkatan genetik dan performa ternak melalui IB.
“Inseminasi buatan mampu meningkatkan genetik dan berat sapi hingga satu ton. IB juga meminimalisir risiko perkawinan alam, sehingga lebih efisien,” ujar drh. Rahendra di kantornya pada Rabu (24/1/2024).
Di Lamongan, saat ini terdapat sekitar 96 ribu populasi sapi hasil crossing berbagai jenis. Dinas Peternakan juga tengah mengembangkan jenis sapi baru seperti wagyu dan belgian blue, yang kini telah mencapai 30 ekor.
“Proses buntingnya sama seperti sapi-sapi lainnya, 9 bulan 10 hari. Hasilnya fifty-fifty dari genetik pejantan dan sapi lokal, diharapkan ada peningkatan performa menjadi 75% dari pejantan,” katanya.
Semen beku dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari diambil oleh petugas IB dan didistribusikan ke desa-desa setiap dua minggu. Pemkab Lamongan berambisi bahwa dalam satu tahun, 40 ribu ekor sapi dapat lahir dari hasil IB.
“Dulu harga pedet baru lahir hanya kisaran 1 juta. Kini bisa mencapai 2-3 juta, dengan kenaikan berat signifikan. Meski demikian, masih ada tantangan seperti risiko penyakit mulut dan kuku (PMK). Program vaksinasi dan inovasi seperti Olahan Limbah untuk Usaha Ternak dan Asuransi Sapi Peternak Sejahtera (Ombak Si Petra) terus dikembangkan,” ungkap drh. Rahendra.