LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Pemerintahan desa (Pemdes) Krai, Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Jawa timur menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa (DD) tahap 2 kepada 111 (seratus sebelas) Keluarga penerima manfaat (KPM). Bertempat di pendopo kantor desa Krai, Kamis (21/7/2022).
Untuk tahap 2 tersebut, adalah bulan April – Mei dan Juni.
Pantauan Radarbangsa.co.id, saat itu, pembagian BLT tetap mengikuti protokol kesehatan.
Menurut Kepala desa (Kades) Krai, Laili Sahril Mubarok, dikonfirmasi diruang kerjanya menyampaikan, agar masyarakat wajib bersyukur, karena hingga saat ini masih mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa uang tunai.
Laili berharap, agar para KPM bisa memanfaatkan bantuan itu. “Ya, saya sangat berharap, agar bantuan itu dipergunakan dengan baik. Dan semoga mampu meringankan beban KPM untuk memenuhi kebutuhan pokok”, harapnya.
Ditempat yang sama, Budi Hariyono Kasi pemberdayaan masyarakat kecamatan Yosowilangun, yang saat itu turut mendampingi penyaluran BLT, dan sempat diwawancarai Radar bangsa.co.id, kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengimbau, agar para KPM memahami manfaat dari BLT itu. Dan bisa menghemat dalam penggunaan nya.
“Gunakan dana ini dengan sebaik baiknya, karena di bulan ini diterimakan tiga bulan, yaitu April, Mei dan Juni jumlah keseluruhan 900.000 (sembilan ratus ribu),” pesan Budi Hariyono, kasi pemberdayaan dengan mimik wajah serius.
Kalau bisa, pesan nya lagi, sisanya ditabung, untuk kebutuhan tiga bulan yang akan datang.
Budi Hariyono menyampaikan, kalau nantinya para keluarga penerima manfaat (KPM) bakalan ada pengurangan. “Ya, menurut surat edaran dari pemerintah, bahwa untuk kedepannya nanti, kaitannya dengan para KPM akan dilakukan suatu verifikasi data, menjadi miskinnya ektrim. Intinya yang benar benar berhak menerima, insyaallah nanti ada pengurangan, sehingga nanti, dana yang dikucurkan dari pemerintah itu tidak sesuai dengan yang kemarin,” jelas Budi Hariyono.
Pihaknya berharap agar masyarakat memahami dan mengerti sosialisasi dengan adanya pengurangan data terkait adanya pengurangan KPM ini nanti. “Data yang akan dibuat oleh pemerintah, terkait data ektrim ini, semoga masyarakat memahami. Jadi, barang kali nanti tidak menerima BLT, supaya dipahami betul betul, karena ini digunakan untuk masyarakat”, harap Budi Hariyono.