AGRABNTA-CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Pemerintah desa Sukamanah di bawah Pimpinan ALUDIN. S.Sos. I, M.Ag melalui Sekretaris desa APIF MUNAWAR, didampingi Kaur Kesra DEVI YOGA SUTRISNO kepada Radarbangsa.co.id mengungkapkan, “masyarakat yang tinggal di perdesaan menjadi warga yang paling siap menopang pemulihan ekonomi Kabupaten Cianjur pasca pandemi Covid-19.
“Intinya, bahwa peluang pemulihan ekonomi Kabupaten Ciajur memang ada di desa,” ujar Sekretaris desa Sukamanah Apif Munawar yang di dampingi Kaur Kesra desa Sukamanah Devi Yoga Sutrisno, Senin (15/02/2021) di ruang tamu kantor desa Sukamanah.
Menurut Apif Munawar bersama Devi Yoga Sutrisno, karena tidak adanya kasus Covid-19 di desa-desa memperkuat argumen bahwa desa akan menjadi pendorong pemulihan ekonomi Kabupaten Cianjur. Untuk itu, Ia mengimbau kepada seluruh warga desa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Kita harap seluruh warga desa terus disiplin (protokol kesehatan), agar supaya penularan Covid-19 di desa Sukamanah betul-betul tidak ada dan menjadi zona hijau. Kita putus mata rantainya agar tidak masuk ke desa. Karena desa akan menjadi harapan dan tulang punggung pemulihan ekonomi Kabupaten Cianjur,” ujarnya.
Selanjutnya pemaparan sekdes Sukamanah dan kaur kesra, “penanganan ekonomi di desa pasca Covid-19, desa Sukamanah bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), dalam rangka pemulihan ekonomi melalui pengucuran dana pinjaman kepada masyarakat dengan pemberian pinjaman dengan bunga rendah yang diberi nama Kridit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
Dengan pinjaman permodalan dari BRI tersebut, masyarakat merasa sangat terbantu, dan desa membantu mempasilitasinya, karena BRI dan desa telah bekerjasama untuk meningkatkan perekonomian warga.
Sedangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) walaupun sekarang telah beroperasi, namun belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat desa, karena modalnya masih sedikit, makanya desa bekerjasama dengan BRI. Jelas sekdes dan kaur.
Usaha yang telah dirintis oleh BUMDes kita baru pengadaan GAS LPG, pengadaan mesin molen semen untuk di rentalkan atau di sewakan kepada masyarakat yang membutuhkan, kedepannya Inshaa Allah BUMDes kita berencana membeli POM mini.
Dengan modal yang cukup sedikit tersebut, BUMDes kita juga melakukan jual beli madu lebah dari petani madu lebah yang ada di masyarakat desa Sukamanah, yang dipasarkan melalui online, sedikit-sedikit BUMDes mendapatkan keuntungan darinya.
Masyarakat desa Sukamanah dengan jumlah penduduk 4.722 jiwa, 1.606 Kepala Keluarga (KK), yang tersebar di 26 Rukun Tetangga (RT), 8 Rukun Warga (RW), dan 4 dusun ini mayoritas sumber penghasilannya adalah bertani.
Dengan adanya musibah covid-19 yang sedang melanda dunia, masyarakat kita didesa hampir tidak merasakan sama sekali dampak dari covid-19 itu jika dia mau bekerja mengolah lahan dan bertani. Di desa Sukamanah memiliki hamparan sawah tadah hujan cukup luas lagi subur, Jelas Kaur kesra.
Potensi-potensi desa Sukamanah ini sangat banyak sekali, diantaranya; gabah padi, gula merah dari kelapa, pisang, dan kayu.
Namun, dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat desa Sukamanah, sangat membutuhkan inprastruktur jalan dan jembatan.
Di awal musibah pandemi covid-19 kemaren, sekitar 2 (dua) bulan, masyarakat kita cukup merasakan dampak dari musibah ini, karena pemasaran hasil bumi kita jatuh anjlok, setelah itu perekonomian masyarakat mulai merangkak naik kembali hingga sekarang sudah mulai meningkat, apalagi sekarang masyarakat desa Sukamanah ini dalam suasana panen raya padi.
Harapan kita dari desa Sukamanah ini kepada pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat, agar dapat lebih memperhatikan pembangunan jalan dan jembatan ini, sehingga perekonomian masyarakat dapat lebih meningkat dan sejahtera.
Kepada masyarakat desa Sukamanah kami menghimbau untuk tetap mengindahkan protokol kesehatan, agar desa terhindar dari penularan covid-19 ini. Papar Sekdes penuh harap.
(AE. Nasution)