SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Timur (Dekranasda Jatim), Arumi Bachsin membuka acara pameran terbesar akhir tahun Batik Fashion Fair 2019 selama 5 hari (27 November – 01 Desember 2019) di Exhibition Hall Grand City Surabaya.
Ditanya mengenai perkembangan batik di Jawa Timur, Arumi mengatakan, perkembangannya sangat baik, dan direspon bagus sama masyarakat. Apalagi dalam acara ini mengangkat tema “Sustainable Fashion”, berarti banyak variasi batik yang berkembang dan modern.
“Pemerintah dan beberapa organisasi atau asosiasi berusaha melestarikan budaya batik yang perkembangannya sungguh luar biasa,” terang Istri Wakil Gubernur Jawa Timur ini saat diwawancarai awak media pasca mengunjungi semua stand batik di lokasi acara. Rabu, (27/11/2019).
Di Sustainable fashion ini, kata Arumi, mengedepankan batiknya yang berbahan limbah tekstil, artinya bisa mengklasifikasikan tidak mengandung bahan kimiawi, juga tidak berbahaya bagi lingkungan dan badan. Tidak hanya mengandalkan cantik saja melainkan pertanggung jawab batik yang dipakai.
“Dekranasda Jatim sendiri para pengrajin dan UMKM nya khusunya di bidang batik, selalu kita beri sosialisasi dengan konsep ‘Zero Waste’. Ini upaya kami memperbaiki dan mengolah limbah. Jadi olahan limbah dengan pewarna alami, mampu memperbaiki hasil karya batik. Kalau pewarna buatan hasilnya bisa kuning, hijau, coklat. Dan itu tidak sehat bagi tubuh kita,” ucap Arumi. (ari)