Pemkab Banyuwangi Gencarkan Skrining TBC Serentak di 25 Puskesmas

- Redaksi

Kamis, 13 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tuberkulosis (TBC) melalui langkah skrining serentak di 25 puskesmas. Program ini menjadi bagian dari strategi deteksi dini agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan rantai penularan segera diputus.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kegiatan skrining massal ini merupakan tindak lanjut dari upaya jemput bola yang selama ini dilakukan kader posyandu di setiap wilayah. Mereka aktif mendatangi warga untuk mendeteksi gejala TBC sejak dini.
“Semakin cepat TBC terdeteksi, semakin mudah ditangani dan risiko penularannya bisa ditekan. Itulah mengapa deteksi dini sangat penting,” ujar Ipuk saat meninjau kegiatan skrining di Puskesmas Mojopanggung, Kecamatan Giri, Rabu (12/11/2025).

Selain memperluas cakupan pemeriksaan, Pemkab Banyuwangi juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Ipuk mengingatkan bahwa pengobatan medis harus dibarengi dengan perubahan gaya hidup serta perhatian terhadap kondisi sanitasi.
“Menjaga gizi, menerapkan pola hidup sehat, mengurangi kebiasaan merokok, serta memperhatikan sanitasi lingkungan merupakan langkah pencegahan utama,” tambahnya.

Momentum Hari Kesehatan Nasional yang diperingati setiap 12 November juga dimanfaatkan Pemkab Banyuwangi untuk memperluas dukungan terhadap pasien TBC. Dalam kegiatan tersebut, pemerintah daerah menyalurkan bantuan sembako bagi keluarga pra sejahtera, termasuk pasien TBC, melalui program Belanja Cantik 11 November (11/11).
Program ini merupakan inisiatif sosial yang rutin digelar dengan melibatkan aparatur sipil negara, lintas instansi, dan komunitas masyarakat untuk berbelanja di warung rakyat, kemudian hasil belanja disalurkan kepada keluarga yang membutuhkan.
“Khusus bulan November ini, kami menyalurkan bantuan tidak hanya bagi anak stunting dan keluarga pra sejahtera, tetapi juga kepada pasien TBC yang sedang menjalani pengobatan,” ujar Ipuk.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan bahwa upaya penanganan TBC tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada perbaikan sanitasi rumah pasien. Edukasi diberikan agar keluarga memahami pentingnya sirkulasi udara dan pencahayaan alami untuk mencegah penyebaran penyakit.
“Ada beberapa rumah yang ventilasinya kurang baik, kami bantu dengan genteng kaca agar cahaya matahari bisa masuk. Kami juga memberikan penyuluhan agar seluruh anggota keluarga terlindungi,” jelas Amir.

Dinas Kesehatan melibatkan lebih dari 11.600 kader posyandu yang bertugas melakukan pencarian aktif kasus TBC atau active case finding. Para kader ini berperan penting sebagai Pengawas Minum Obat (PMO), memastikan pasien mengonsumsi obat secara teratur hingga dinyatakan sembuh.

Bagi pasien yang terkonfirmasi positif, pengobatan dilakukan secara rutin di puskesmas setempat. Sedangkan bagi keluarga yang kontak erat namun belum menunjukkan gejala, diberikan obat terapi pencegahan tuberkulosis (TPT).
“Sampai saat ini belum ada kasus kematian akibat TBC di Banyuwangi. Kami terus memantau pencegahan, memastikan rumah sehat dengan sirkulasi udara baik dan pengobatan dilakukan tepat waktu,” kata Amir.

Untuk mendukung penanganan kasus berat, RSUD Blambangan telah menyiapkan ruang khusus dan tim medis tersertifikasi bagi pasien tuberkulosis resisten obat (TB MDR). Langkah ini diharapkan memperkuat sistem layanan kesehatan daerah dalam menghadapi kasus TBC yang kompleks.

Salah satu pasien, Suhaimi (57), warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, mengaku sudah tiga bulan menjalani pengobatan rutin. Ia mendapatkan obat secara gratis yang diantar langsung oleh petugas puskesmas ke rumahnya.
“Semua pengobatan gratis, dari puskesmas hingga rumah sakit. Bahkan petugas selalu datang memantau perkembangan saya,” ungkapnya.

Upaya menyeluruh ini menunjukkan komitmen Banyuwangi dalam menekan angka TBC melalui pendekatan berbasis komunitas, kolaboratif, dan berkelanjutan. Pemkab berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan semakin meningkat agar Banyuwangi dapat menuju target eliminasi TBC pada 2030.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Pengelolaan Medsos Kota Mataram Diakui Pemerintah Pusat
RSUD Ruslan Mataram Hadirkan Terapi Magic Chair Emsella
Turunkan Stunting, Pasuruan Diganjar Insentif Fantastis
Jukir Kota Batu Dilatih Profesional dan Aman
Sekretariat Baru Gapoktan Pandanrejo Kota Batu Resmi Dibuka
Ribuan PJU di Malang Tanpa Meteran Terungkap
Pahlawan Nasional Diumumkan, PKB Malang Gelar Tasyakuran
Khofifah Catat Prestasi, Transaksi Jatim-Singapura Tembus Rp 4 T
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 19:29 WIB

Pengelolaan Medsos Kota Mataram Diakui Pemerintah Pusat

Jumat, 14 November 2025 - 19:15 WIB

RSUD Ruslan Mataram Hadirkan Terapi Magic Chair Emsella

Jumat, 14 November 2025 - 13:46 WIB

Jukir Kota Batu Dilatih Profesional dan Aman

Jumat, 14 November 2025 - 13:39 WIB

Sekretariat Baru Gapoktan Pandanrejo Kota Batu Resmi Dibuka

Jumat, 14 November 2025 - 13:30 WIB

Ribuan PJU di Malang Tanpa Meteran Terungkap

Berita Terbaru

Petugas Polri bersama tim SAR menyisir material longsoran di Dusun Tarukahan, Cilacap, untuk mencari warga yang masih hilang (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Peristiwa

Tragedi Longsor di Cilacap, Evakuasi Masih Berlanjut

Jumat, 14 Nov 2025 - 19:59 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau URA Singapore City Gallery dalam rangkaian RISING Fellowship. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Nasional

Khofifah Pelajari Rahasia Smart City Singapura

Jumat, 14 Nov 2025 - 19:42 WIB

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana menerima penghargaan Anugerah Media Humas 2025 di Jakarta (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Pengelolaan Medsos Kota Mataram Diakui Pemerintah Pusat

Jumat, 14 Nov 2025 - 19:29 WIB

Magic Chair Emsella milik RSUD H. Moh. Ruslan, satu-satunya di NTB, digunakan untuk terapi otot dasar panggul dan penanganan inkontinensia. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Kesehatan

RSUD Ruslan Mataram Hadirkan Terapi Magic Chair Emsella

Jumat, 14 Nov 2025 - 19:15 WIB