BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Menjelang libur panjang Maulid Nabi Muhammad Saw pekan depan, Pemkab Banyuwangi menyiapkan sejumlah langkah antisipatif. Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Banyuwangi Mujiono dalam rakor antisipasi penyebaran Covid-19 di masa libur panjang yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, Kamis (22/10/2020).
Rakor daring tersebut diikuti Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Turut bergabung gubernur, bupati/walikota, serta jajaran TNI/Polri di berbagai wilayah di Indonesia.
Pemerintah telah menetapkan cuti bersama yang terangkai dengan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada 28-30 Oktober 2020, yang bersambung dengan dengan akhir pekan pada 31 Oktober-1 November. Sehingga jika ditotal libur bagi ASN dan karyawan menjadi 5 hari.
Menko Mahfud mengatakan masa libur panjang ini diprediksi bakal memicu mobilitas warga yang tentunya juga berpotensi meningkatkan resiko penyebaran covid-19.
“Terkait ini, saya minta jajaran forkopimda provinsi hingga kabupaten/kota bisa kompak mengawal protokol kesehatan. Kita harus ketat di titik-titik kerawanan seperti terminal, stasiun, bandara, juga destinasi wisata yang tentunya bakal dikunjungi banyak warga,” kata Menko Mahfud.
“Langkah-langkah antisipatif juga harus disiapkan secara matang agar libur panjang ini tidak menyebabkan lonjakan penambahan kasus positif covid-19,” imbuhnya.
Untuk meminimalisir resiko tersebut, Kepala BNPB Doni Monardo menganjurkan bagi warga yang berlibur di luar rumah, diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menginhadri kerumunan, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan pakai sabun.
“Bagi yang ke luar kota, saya sarankan tetap melakukan rapid test atau swab mandiri. Ini sebagai jaminan bahwa mereka benar-benar bebas covid-19 sehingga tidak terjadi penularan saat di tempat berlibur,” ujar Doni.
Namun, Doni tetap menganjurkan agar masyarakat mengisi libur panjang nanti dengan melakukan kegiatan menarik bersama keluarga di rumah. “Sehingga lebih aman ketimbang berkunjung ke lokasi wisata yang banyak dikerumuni orang,” pesan Doni.
Sementara itu, Sekda Mujiono menyambut baik arahan dari Menko Mahfud dan Doni Monardo tersebut. Mujiono mengatakan, Banyuwangi pun telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi penyebaran covid-19 di masa libur panjang nanti.
“Salah satunya, kami sudah berkoordinasi dan meminta kementerian agama untuk menginventarisir daerah mana yang akan menyelenggarakan perayaan maulid nabi. Sehingga, langkah antisipasi dan pengawasan bisa dilakukan secara maksimal,” kata Mujiono.
Menyambut datangnya wisatawan, Banyuwangi sendiri telah menerapkan protokol kesehatan di sektor pariwisata. Satgas covid Banyuwangi melakukan sertifikasi kepada hotel, warung, dan restoran. Semua yang telah lulus uji protokol ketat akan diberi sertifikat dan disajikan di aplikasi Banyuwangi Tourism.
“Ini memudahkan wisatawan mencari destinasi dan warung rakyat yang sehat dengan protokol Covid-19. Begitu juga hotrl dan homestay yang seluruh prosesnya sudah memenuhi standar kesehatan. Semua tersaji di aplikasi banyuwangitourism,” terang Mujiono.
Sertifikasi serupa juga dilakukan kepada pemandu wisata. Para pemandu wisata diberikan pelatihan dan uji kompetensi tentang protokol kesehatan.
“Tujuannya, agar wisatawan merasa lebih tenang berwisata di Banyuwangi karena ada jaminan kesehatannya,” pungkas Mujiono.
(Hr)