LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan siapkan strategi dalam kendalikan inflasi menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Yangmana dibahas pada acara High Level Meeting (HLM), Selasa (5/11) di ruang Command Center Pemkab Lt.3.
Bersinergi dengan seluruh OPD, Pemerintah Provinsi, hingga Pemerintah Pusat, Pemkab Lamongan gencar lakukan strategi jangka pendek dan jangka panjang. Dari strategi jangka pendek yang diadakan operasi pasar murah sebanyak 20 kali hingga Desember 2023 (program dari Dinasperindag Kabupaten Lamongan) dan gerakan pasar murah sebanyak 2 kali hingga Desember 2023 (program Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Timur). Hal itu bertujuan untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan meringankan biaya pembelian masyarakat.
Sedangkan untuk strategi jangka panjang dengan menerapkan program menanam pekarangan terpadu atau “Gema Karangpadu”, yaitu pemberian bantuan bibit kepada kecamatan stunting serta pemberian bantuan bibit kepada 27 Kecamatan. Program tersebut juga erupakan besutan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan yang berkolaborasi dengan PKK Kabupaten Lamongan.
“Seluruh OPD dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersinergi untuk melaksanakan strategi pengendalian inflasi. Selain itu kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi maupun pusat,” tutur Bupati saat membuka Level Meeting (HLM) siang ini.
Labih lanjut, Bupati menjelaskan adanya fluktuasi harga yang terjadi pada siklus menjelang Nataru 2024 didorong oleh kenaikan permintaan konsumsi sehingga akan berpengaruh dalam ketersediaan bahan pangan.
“Upaya ini kita lakukan selain menekan inflasi dan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan dan stabilisasi harga,” jelasnya.
Selanjutnya, Bupati memaparkan inflasi di Jawa Timur menduduki angka 3,24% dan 2,56% untuk angka globlal. Di Kabupaten Lamongan sendiri terpantau melandai pada awal Desember 2023. Inflasi yang mendominasi Lamongan saat ini adalah pada komoditas holtikultura.
“Memang yang menjadi persoalan hingga saat ini adalah cabai. Harganya saat ini mencapai 67.500/Kg untuk cabai merah dan cabai rawit 81.375/kg. Cabai ini tidak ada substansinya jadi solusinya adalah penggencaran tanam,” terangnya.
Hadir sebagai narasumber Deputi Direktur Bank Indonesia Yayat Cadarajat menjelaskan bagwa faktornya yang melandasi adanya inflasi saat ini ialah fenomena El Nino. Adanya El Nino menjadikan beberapa komoditas holtikultura mengalami gagal panem sehingga pasokan menjadi terbatas atau menurun.
” Berdasarkan prognosa Dinas Pertanian 2023, Kabupaten Lamongan akan mengalami defisit pada pasoka komoditas beras, aneka bawang, dan aneka cabai. Sehingga Lamongan diharapkan akan melakukan manajerial. Mungkin bisa impor atau intra antar daerah untuk memenuhi kebutuhan beberapa komoditas tersebut,” tuturnya.
Diungkapkan oleh Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro Ferdian Darma Atmaja stok beras di gudang beras Lamongan yang terletak di Karangkembang tahun 2023 adalah 1.650.000 Kg. Upaya menekan inflasi pada beras ini, Bulog menyalurkan bantuan beras murah di Lamongan mencapai 1.900.000 Kg pada tahun 2023.