LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan memanggil semua pihak, dari OPD, stakeholder, hingga masyarakat, untuk bersatu dalam melindungi dan mengelola aset sumber daya air mereka. Sebagai tulang punggung sektor pertanian, perikanan, dan peternakan, keberadaan sumber daya air sangat vital. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menekankan pentingnya menjaga pengelolaan dan penertiban izin sumber daya air untuk meningkatkan efisiensi penggunaannya. Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah pembentukan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA).
“Menjaga aset sumber daya air ini bukan hanya menunggu saat-saat krisis seperti kekeringan atau banjir, tetapi melalui pemantauan terus-menerus dan pengelolaan yang teratur,” ujar Pak Yes, pemimpin di Kota Soto, dalam arahannya.
Kabupaten Lamongan memiliki tiga waduk besar yang dikelola oleh Pemerintah Pusat: Waduk Gondang, Waduk Prijetan, dan Rawa Bengawanjero, yang memiliki dampak besar terhadap ketahanan pangan lokal. Dinas PU SDA, sebagai garda terdepan dalam pengelolaan sumber daya air, mengajak para pemimpin lokal untuk berkolaborasi dalam menjaga keteraturan penggunaan air.
Gunadi, Kepala Dinas Pekerja Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan, menyoroti masalah penyalahgunaan sumber daya air, seperti pembangunan tanggul ilegal, yang dapat mengganggu irigasi.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menyamakan pemahaman tentang hukum dan regulasi terkait perizinan penggunaan air, guna mengurangi pelanggaran di Lamongan,” tambah Gunadi.