Pemkab Lamongan Terus Kawal Ketersediaan Air di Musim Kemarau

- Redaksi

Jumat, 4 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menetapkan bulan Agustus menjadi puncak terjadinya kemarau tahun 2023. Menghadapi musim kemarau tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan terus melakukan pengawalan untuk ketersediaan air di Kabupaten Lamongan.

Dituturkan oleh Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan Gunadi sampai saat ini ketersediaan air dari daerah sekitar irigasi (Waduk Gondang dan Waduk Prijetan) aman karena para petani sudah memasuki musim tanam palawija sehingga tidak membutuhkan banyak air. Namun ada sedikit kendala di wilayah sekitar Bengawan Jero karena terdapat 6 ribu m lahan yang masih berada masa tanam padi yang membutuhkan banyak air.

“Kami terus mengawal ketersediaan air di Lamongan khususnya untuk kegiatan pertanian. Wilayah selatan dan sekitarnya kami nyatakan aman karena sudah panen. Namun kita perlu kerja keras lagi untuk memantau wilayah Kecamatan Karangbinangun dan Kalitengah yang belum memasuki masa panen padi,” tutur Gunadi saat ditemui, Jumat (4/8) di Kantor PU SDA Kabupaten Lamongan.

Gunadi menerangkan adanya kendala karena pola tanam yang tidak bertumpu pada jadwal yang telah dibuat oleh UPT SDA Kuro dan HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) Bengawan Jero.

“Adanya pola tanam yang tidak sesuai tentu mempengaruhi aliran air, harusnya Mei petani sudah mengakiri masa tanam. Ini akan menjadi evaluasi kami tahun depan karena mungkin ini adalah tahun pertama HIPPA sekitar menjalankan tugas jadi perlu ditingkatkan komunikasi nya,” terangnya.

Menindaklanjuti masalah yang terjadi di Bengawan Jero akan meminta bantuan air ke hulu yakni Bendungan Gerak Babat melewati Sluis Besur agar di wilayah Bengawan Jero tetap bisa melakukan panen.

“Pola tanam adalah titik awal mengatur air dan sistem pembagian air giliran dan golongan. Untuk mengatasi Bengawan Jero kami meminta bantuan ke hulu Bendung Gerak Babat, agar petani tetap panen,” jelas Gunadi.

Selanjutnya Gunadi menekankan akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dan Masyarakat agar ketersediaan air di Lamongan terjaga karena berakhirnya musim kemarau tidak bisa dipastikan.

“Koordinasi terus kita lakukan bersama semua pihak agar tetap terjaga sampai akhir kemarau yang diperkirakan pada akhir Oktober nanti. Tetapi prediksi tidak bisa dijadikan patokan utama, jadi kami akan terus mempersiapkan akan maju atau mundurnya prediksi,” tegas Guandi.

Berita Terkait

Penutupan Pasar Hewan Tikung dan Babat, Pemkab Lamongan Upayakan Pengendalian PMK
Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir
Dukungan DPD RI Lia Istifhama, Kuatkan Usulan Pembangunan Gedung Khusus RSUD Haji
Anggota DPD RI Lia Istifhama Puji Kolaborasi Pemprov Jatim dalam Program Bergizi Gratis
Pj Gubernur Adhy Dukung Program Perbaikan Irigasi, Jatim Tetap Jadi Lumbung Pangan
Polresta Malang Kota dan Dinsos Kota Malang, Garda Terdepan Lindungi Korban Asusila
BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi, Puncak Musim Hujan Januari-Februari
Pemkab Lamongan Fokuskan 20% Dana Desa untuk Pertanian di Tahun 2025
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 19:08 WIB

Penutupan Pasar Hewan Tikung dan Babat, Pemkab Lamongan Upayakan Pengendalian PMK

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:20 WIB

Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:19 WIB

Dukungan DPD RI Lia Istifhama, Kuatkan Usulan Pembangunan Gedung Khusus RSUD Haji

Kamis, 9 Januari 2025 - 17:53 WIB

Anggota DPD RI Lia Istifhama Puji Kolaborasi Pemprov Jatim dalam Program Bergizi Gratis

Rabu, 8 Januari 2025 - 15:37 WIB

Pj Gubernur Adhy Dukung Program Perbaikan Irigasi, Jatim Tetap Jadi Lumbung Pangan

Berita Terbaru