LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan wujudkan pembangunan merata bersama lansia. Pembangunan yang dilakukan berupa memberikan wawasan kepada para lansia Kabupaten Lamongan agar tetap produktif dan sehat di usia senja, salah satunya dengan mengadakan seminar manula (manusia lanjut usia) kesehatan bersama Yayasan Gerontologi Abiyoso Lamongan, Selasa (1/8/2023) di Pendopo Lokatantra.
Hadir untuk membuka seminar, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan bahwa pembangunan harus utuh. Yangmana terdiri dari pembangunan fisik dan non fisik. Pada pembangunan non fisik akan membangun mental spiritual bagi masyarakat sehingga menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Pemkab Lamongan memiliki komitmen untuk mensejahterakan masyarakat mulai dari usia kandungan hingga lanjut usia. Katena sumber daya manusia yang berkualitas akan menyempurnakan pembangunan fisik,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.
Diungkapkan oleh Pak Yes bahwa dengan digencarkan pembangunan non fisik atau pembentukan karakter pada SDM di Lamongan mampu meraih ragam capaian, salah satunya pada indeks pembangunan manusia (IPM) yakni 74,02 bahkan menjadi angka yang unggul dari angka Jawa Timur.
Selanjutnya Pak Yes mengajak para lansia di Lamongan untuk tetap produktif karena menurut penelitian dari Universitas George Washington menyatakan bahwa otak orang tua jauh lebih plastis (elastis dan fleksibel) sehingga interaksi belahan otak kanan dan kiri menjadi harmonis. Fenomena itu memungkinkan munculnya kreatifitas puncak.
Selaras dengan Pak Yes, Kepala Instalasi Paliatik Rumah Sakit dr.Soetomo Surabaya sebagai narasumber Agus Ali Fauzi melarang lansia diam. Agus menegaskan para lansia harus memiliki kegiatan yang positif dan tentunya sesuai porsi atau tidak berlebihan.
“Para lansia jangan diam, karena diam akan meminimalisir oksigen yang masuk. Berkegiatanlah yang positif dan jangan berlebihan agar tidak memicu masalah lainnya,” tegasnya saat menyampaikan materi “The Power Of Golden Citizen”.
Pada pungkasannya, Agus mengingatkan agar para lansia mengurangi egoisme, agar sel stress tidak mendominasi. Sehingga memunculkan hormon endorfin yang menghasilkan rasa bahagia. Rasa stress berlebih pada lansia juga akan memicu ragam penyakit, salah satunya stroke.