PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Memasuki tahun politik, Pemerintah Kabupaten Pasuruan menunjukkan sikap realistis dengan menurunkan target investasi yang masuk ke daerah. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Kabupaten Pasuruan, Syaifudin Ahmad, menyatakan bahwa target investasi tahun ini hanya sebesar Rp 9,5 triliun, turun dari Rp 10,5 triliun pada tahun sebelumnya.
Menurut Syaifudin Ahmad, penurunan target ini disebabkan oleh kondisi politik yang belum stabil serta masih adanya ketidakpastian terkait struktur pemerintahan pascapemilu. “Kondusifitas wilayah berpengaruh pada pertumbuhan investasi. Kami juga asumsikan investor masih wait and see sampai setelah pemilu selesai digelar,” ujarnya, pada Senin (19/02).
Meskipun menurunkan target, Syaifudin menegaskan bahwa besaran nilai investasi yang ditargetkan tahun ini sudah cukup ideal. Ia juga menyatakan bahwa pertumbuhan investasi biasanya baru bergulir signifikan di penghujung tahun, seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Namun, belum rampungnya revisi peraturan daerah rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) juga diperkirakan menjadi faktor yang membuat iklim investasi tidak berkembang secara cepat. “Investor membutuhkan kepastian regulasi, dan payung hukumnya terkait RTRW masih dalam proses di kementerian,” jelasnya.
Meski demikian, Syaifudin mengakui bahwa masih ada beberapa sektor yang tetap menjanjikan bagi investor, seperti sumber daya air, energi, pariwisata, pertanian, perikanan, peternakan, hingga kawasan industri.
Dalam menetapkan target investasi, Pemerintah Kabupaten Pasuruan harus mempertimbangkan kondisi dan situasi di dalam negeri yang dapat mempengaruhi iklim investasi di daerah tersebut. “Kami harus realistis dalam menetapkan proyeksi investasi yang akan tumbuh, mengingat tahun politik,” pungkasnya.