SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Khofifah Indar Parawansa mendorong pentingnya pendidikan inklusif dan berkualitas sebagai bagian dari upaya strategis menghadapi tantangan global dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Pesan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Internasional yang jatuh pada 24 Januari. Hari tersebut ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2018 melalui resolusi Majelis Umum PBB.
“Pendidikan inklusif dan berkualitas tidak hanya menjadi hak dasar, tetapi juga landasan bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif,” ujar Khofifah di Surabaya, Jumat (24/1).
Khofifah menegaskan bahwa harus dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk kelompok marjinal seperti penyandang disabilitas, anak-anak di daerah terpencil, serta mereka yang kurang mampu secara ekonomi.
“Mewujudkan pendidikan inklusif berarti menyediakan fasilitas, kebijakan, dan sumber daya yang mendukung keberagaman kebutuhan siswa,” tambahnya.
Menurut Khofifah, akses pendidikan yang inklusif akan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat terpinggirkan sekaligus mengurangi kesenjangan sosial yang dapat memicu berbagai persoalan.
“Dengan pendidikan, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan untuk memperbaiki kualitas hidup, mendapatkan peluang pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.
Untuk mencapai tujuan ini, Khofifah mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, pendidik, masyarakat, dan sektor swasta, untuk bersinergi mendorong terwujudnya inklusif dan berkualitas.
“Sebagai hal mendasar dalam mencapai kemajuan bangsa, semua harus bergerak bersama. Jika setiap kontribusi dapat diagregasikan, kita akan mampu mencapai tujuan yang kita impikan,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin