LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan gelar upacara untuk peringati hari perhubungan nasional (Harhubnas) ke 53, Selasa (19/9) di halaman kantor Pemkab Lamongan.
Mengusung tema “Melaju untuk transportasi maju”, momentum ini dijadikan untuk tingkatkan pelayanan disektor perhubungan. Pelayanan yang dimaksudkan berupa maksimalisasi sarana dan prasarana perhubungan di Lamongan. Yangmana bertujuan untuk menjamin keselamatan masyarakat di Lamongan.
“Ditengah modernisasi tranportasi, harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan yang berkualitas dan maksimal. Agar keselamatan masyarakat terjamin dan tentu mobilitasnya menjadi efektif,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat bertindak selaku inspektur upacara.
Dipaparkan oleh Bupati yang akrab disapa Pak Yes, komitmen meningkatkan pelayanan sektor perhubungan terus direalisasikan. Tercatat pada tahun 2023 Kabupaten Lamongan telah menyelesaikan pembangunan palang pintu perlintasan sebidang sebanyak 54 yang dilengkapi dengan petugas penjagaan, 18 diantaranya dibangun melalui APBD kabupaten dan 10 APBDes.
“Kabupaten Lamongan ini dilintasi 38 Km perlintasan kereta api dengan 73 jumlah lintasan sebidang. Hal tersebut akan kami berikan fasilitasi penuh berupa pembangunan palang pintu dan jaminan ketenagakerjaan terhadap penjaganya. Dan tentu selebihnya akan segera kami selesaikan,” terang Pak Yes.
Upaya tersebut juga diapresiasi Provinsi Jawa Timur sebagai Pemerintah Kabupaten yang mengalokasikan anggaran untuk pembangunan palang pintu kereta api dan dari Kepolisian Jawa Timur karena pimpinan daerah yang peduli dengan keselamatan rakyat.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan menyerahkan penghargaan kepada Desa Waru Wetan sebagai desa pelopor pemasangan palang pintu kereta menggunakan ABPDes. Menurut Kepala Desa Waru Wetan Maskur Rudiyanto, inisiatif pembangunan palang pintu kereta api menggunakan APBDes utamanya untuk menambah keselamatan masyarakat. Disisi lain juga sebagai antisipasi adanya laka kereta api seperti yang banyak terjadi di desa sekitar.
“Tujuan utamanya ialah menambah keselamatan masyarakat, agar masyarakat kami merasa aman dna nyaman saat melintas. Disisi lain kami melihat di desa lain banyak kecelakaan kereta api karena perlintasan belum ada pintunya, maka dari itu kami antisipasi dengan membangun palang pintu meskipun masih dengan sistem manual,” terang Maskur.
Jaminan ketenagakerjaan yang diberikan kepada 44 penjaga palang pintu kerata api tentunya sangat memberikan manfaat. Diungkapkan oleh salah satu penjaga palang pintu dari perlintasan Deket Kulon Ali Shadiqin (63) adanya jaminan ini tentu dapat memberikan rasa aman, sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.
“Saya sudah menjadi penjaga palang pintu sejak 8 tahun lalu, adanya bantuan berupa jaminan ketenagakerjaan ini sungguh bermanfaat. Karena jaminan aman yang diberikan akan menambah motivasi dan produktivitas kerja saya dan penjaga palang pintu kereta api lainnya,” ungkap Ali Shadiqin.