CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Untuk memastikan bahwa anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) desa Karangwangi memiliki pemahaman yang kuat terhadap prosedur pemungutan suara dan pemilu, serta memahami tanggung jawab dan tugas mereka sebagai penyelenggara, sekaligus mengatasi potensi masalah administratif dan teknis yang mungkin muncul selama proses pemungutan suara pada Pemilu 14 Februari 2024.
Kepala desa Karangwangi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Tarna. AP, saat di konfirmasi oleh radarbangsa.co.id, hari ini Senin (29/01/2024), menyatakan, Alhamdulillah, KPPS desa Karangwangi melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Balai Desa Karangwangi. Sebagai pemerintah desa, kami sangat berharap bahwa bimtek ini dapat menghasilkan beberapa poin yang nantinya akan memperlancar kegiatan pemungutan suara di wilayah masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di wilayah desa Karangwangi.
“Harapan kami khususnya kepada warga masyarakat desa Karangwangi adalah agar mereka minimal mengurangi suara yang tidak sah. Pasalnya, pemilih di desa Karangwangi sebagian besar adalah pemilih pemula dan lansia. Secara rinci, para anggota di desa Karangwangi diinstruksikan untuk memastikan bahwa suara di desa Karangwangi tidak terbuang percuma dan agar jumlah suara yang tidak sah minimal. Itulah yang kami harapkan,” tegas Kades dengan penuh harap dan bijaksana.
Selanjutnya, Kades Tarna. AP juga menambahkan, “Di desa Karangwangi terdapat 19 TPS dengan 133 KPPS. Alhamdulillah, semuanya sangat mudah diakses dan dijangkau karena akses jalannya sudah tersentuh oleh jalan desa. Meskipun ada TPS yang berada di posisi pelosok dalam desa ini, Insya Allah tidak terlalu terpencil. TPS-TPS di desa Karangwangi sudah disesuaikan agar berada di wilayah yang dapat dilalui minimal oleh jalan desa. Kami merasa bersyukur akan hal ini.
“Mengenai hambatan-hambatan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 ini, kami sudah menyampaikannya dalam pembukaan bimtek KPPS tadi bahwa wilayah ini saat ini memasuki awal musim penghujan. Ini tentu tidak diharapkan, oleh karena itu, kepada KPPS kami menyampaikan untuk menyiapkan payung sebelum hujan. Entah berupa tenda atau hal lainnya, hal ini perlu diperhatikan. Kami khawatir suara dapat terkena air atau terdampak oleh hujan, sehingga menjadi sia-sia,” tutupnya.
Ketua PPS desa Karangwangi, Dede Rosandi, menyampaikan, Bimtek KPPS desa Karangwangi hari ini, Alhamdulillah, berhasil melaksanakan bimtek untuk 133 KPPS. Tujuannya adalah mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2024. Kami berharap kegiatan bimtek ini dapat berjalan dengan baik.
“PPS desa Karangwangi sangat mengapresiasi terselenggaranya bimtek ini. Alhamdulillah, semua anggota KPPS hadir dalam pelaksanaan ini,” ujarnya .
Salah satu tujuan bimtek adalah memberikan pengetahuan bagi KPPS agar mereka siap menghadapi pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024.
“Bimtek KPPS ini bertujuan untuk memastikan anggota dapat memiliki pemahaman yang kuat terhadap prosedur pemungutan suara dan pemilu, serta memahami tanggung jawab dan tugas mereka sebagai penyelenggara. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengatasi potensi masalah administratif dan teknis yang mungkin muncul selama proses pemungutan suara,” terangnya.
Selain itu, bimtek KPPS memberikan kesempatan bagi para petugas untuk membangun jaringan dan koordinasi yang efektif antar sesama anggota KPPS.
“Kolaborasi yang baik dapat membantu mengurangi potensi kesalahan dan meningkatkan efisiensi selama pelaksanaan pemilu. Setelah selesai bimtek, dilakukan evaluasi untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Proses ini penting untuk memastikan bahwa setiap anggota KPPS memiliki pemahaman yang seragam dan untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu,” imbuhnya.
Materi yang diajarkan dalam bimtek KPPS mencakup peraturan pemilu, tata cara penghitungan suara, penggunaan alat pemungutan suara, etika, dan integritas dalam menjalankan tugas.
“Selain itu, simulasi pemungutan suara merupakan elemen penting dalam bimtek KPPS, memberikan pengalaman praktis kepada anggota KPPS dalam menangani situasi nyata yang mungkin terjadi pada hari pemilu. Seiring perkembangan teknologi, Bimtek KPPS juga mencakup pelatihan terkait penggunaan perangkat teknologi yang digunakan dalam pemungutan suara elektronik atau sistem pemilu modern. Hal ini penting untuk memastikan penyelenggara dapat mengoperasikan peralatan dengan baik,” paparnya.
Ketua PPS desa Karangwangi itu menegaskan bahwa bimtek KPPS bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan investasi dalam kelancaran dan integritas proses demokrasi. “Dengan memastikan anggota semua memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, diharapkan dapat memperkuat fondasi demokrasi dan meyakinkan masyarakat tentang keabsahan hasil pemilihan,”tegasnya.