Peta Genangan Air di Sampang Berubah, Beragam Celoteh Warga Sikapi Banjir Beruntun

- Redaksi

Minggu, 20 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Perempatan jalan Hasyim As'ari, Imam Bonjol, Panglima dan Melati Sampang digenangi air. [HER]

Perempatan jalan Hasyim As'ari, Imam Bonjol, Panglima dan Melati Sampang digenangi air. [HER]

SAMPANG, RadarBangsa.co.id – Selama dua pekan warga yang ada di Perkotaan Sampang Madura Jawa Timur disibukkan dengan banjir yang melanda secara beruntun

Hiruk pikuk warga masyarakat menghadapi dan menyikapi banjir yang melanda, sedikit kepanikan dirasakan karena walaupun sebenarnya sudah terbiasa menghadapi banjir namun 2 tahun belakangan sempat vakum dari banjir

Terlebih setelah adanya 5 Rumah Mesin Pompa air dan upaya normalisasi Sungai Kemuning yang dibangun oleh Pemprov

Tetapi kondisi kepanikan berbuah positif karena dengan kondisi itu semakin meningkatkan kepedulian bersama seperti semakin banyaknya Dapur umum mandiri selain yang dibentuk Pemerintah, belum lagi kepedulian dari Ormas, LSM serta Lembaga lainnya dalam membantu warga terdampak banjir walaupun hanya dengan nasi bungkus dan air mineral

Hikmah lainnya adalah mendorong kecerdasan warga masyarakat terhadap fenomena alam dan adanya perubahan peta genangan air pasca Pembangunan Rumah Mesin Pompa air
“Sekarang ini yang merasakan banjir lebih awal yaitu area perkampungan yang dekat dengan sungai, padahal kampung kami dulu belakangan,” ujar Arif warga jalan Seruni Sabtu 19/12

Baca Juga  PC Ansor Sampang Sambut hangat, Kembalinya warga Syiah ke Aswaja

Pernyataan Arif di tegaskn oleh Slamet Oerip warga di kampung yang sama
“Dulunya yang terdampak banjir lebih awal jalan Imam Bonjol, Suhadak dan Melati, baru ke tempat lain,” ungkapnya

Ia sampai saat ini masih belum berani menurunkan barang yang sudah diselamatkan, karena khawatir ada banjir susulan

Ditambahkan banjir susulan keempat di jalan Seruni ketinggiannya hampir 1 m

Pernyataan emosi sempat dilontarkan oleh Ali Yasin warga jalan Bahagia Sabtu pagi 19/12
“Percuma ada Rumah Mesin Pompa, air sudah menggenangi perkampungan tapi Pompa Mesinnya tidak difungsikan,” celotehnya dengan nada tinggi

Ungkapan yang hampir sama disampaikan oleh Riyanto warga jalan Pemuda Baru Sabtu malam 19/12
“Dulu tidak setinggi ini, sekarang banjir kecil saja di kampung ini ketinggiannya mencapai perut orang dewasa,” ucapnya heran

Baca Juga  Geliat Bisnis Rumahan di Sampang, Tenaga Sukwan DPRD ini Kembangkan "Burger Pizza Syfa"

Ia berharap Pemerintah harus mengevaluasi, sebab keberadaan Rumah Mesin Pompa berfungsi untuk menghalau, mempercepat dan meminimalisir sebaran air

Namun faktanya dengan keterbatasan yang ada berdampak terhadap perkampungan didekat sungai

Sebelumnya pada rabu malam 9/12 luapan Sungai Kemuning akibat curah hujan yang tinggi di Kecamatan Kedungdung dan Robatal menggenangi perkampungan di area rawan banjir Desa Kamoneng hingga meluas ke jalan Raya

Curah hujan yang tinggi ini ternyata merata dan melanda Kecamatan Tambelangan dan Jrengik

Keesokan harinya tumpahan air di Desa Kamoneng ini menyebar ke wilayah Kecamatan Sampang hingga menggenangi 6 Desa dan 5 Kelurahan

Genangan air terjadi selama 3 hari dan berakhir jumat 11/12 karena hujan di Desa Kedungdung dan Robatal terus mengguyur

Baca Juga  Hari Kemerdekaan RI Bagi Dedi Dores SH, Anggota Komisi I DPRD Sampang

Belum kering dari genangan air disusul banjir susulan minggu 13/12 akibat hujan seharian di dua Kecamatan, namun kondisi air tidak terlalu besar dan cepat berlalu

Banjir susulan berikutnya terjadi pada rabu 16/12 akibat curah hujan yang deras di Kecamatan Karang Penang dan Kedungdung, dan susulan ketiga ini hanya menggenangi beberapa Kelurahan di Kecamatan Sampang

Kini sabtu 19/12 banjir susulan keempat kembali melanda warga di Perkotaan, informasinya banjir keempat kalinya ini akibat hujan deras di Kecamatan Kedungdung dan Robatal jumat malam 18/12

Kondisi air lebih kecil dari banjir yang pertama, namun di beberapa wilayah di Kelurahan Dalpenang, Gunung Sekar dan Kelurahan Rongtengah ketinggian air diperkirakan 30 cm bahkan ada yang ketinggiannya mencapai 100 cm seperti di jalan Seruni, Pemuda Baru dan Pemuda Bahari.

(Her)

Berita Terkait

Di Perintah Kyai, Mas Deny Selamatkan Demokrasi Kediri
Mas Deny Sambang Dusun Plosok Kabupaten
Griliya di Kampung, Mas Deny Jaring Aspirasi Petani
Laporan Kecurangan Pilkada Kediri, Akhirnya Mental Lagi
Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas
KPU Lamongan Resmi Tetapkan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati 2024
Plt Bupati Sidoarjo Subandi Tekankan Komitmen Pengembangan Olahraga Rekreasi
Ribuan Massa Padati Gelora Delta Sidoarjo dalam Acara Istighotsah dan Deklarasi Pasangan Cabup-Cawabup Mas Iin-Edy Widodo
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 1 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Di Perintah Kyai, Mas Deny Selamatkan Demokrasi Kediri

Senin, 30 September 2024 - 23:43 WIB

Mas Deny Sambang Dusun Plosok Kabupaten

Jumat, 27 September 2024 - 21:36 WIB

Griliya di Kampung, Mas Deny Jaring Aspirasi Petani

Jumat, 27 September 2024 - 20:25 WIB

Laporan Kecurangan Pilkada Kediri, Akhirnya Mental Lagi

Selasa, 24 September 2024 - 17:07 WIB

Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas

Berita Terbaru

Para peserta berpose bersama Pengurus DPC Peradi SAI Sidoarjo seusai pelaksanaan UPA perdana (Foto : FYW)

Hukum - Kriminal

Ujian Profesi Advokat Perdana Sukses Digelar Peradi SAI Sidoarjo Raya

Minggu, 6 Okt 2024 - 16:55 WIB

Gaya Hidup

Sound of Ijen Caldera Bondowoso Hadirkan D’Bagindas

Minggu, 6 Okt 2024 - 11:40 WIB