CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani tembakau serta mutu atau kualitas, kuantitas maupun kontinuitas produksi tanaman tembakau kabupaten Cianjur agar dapat berdaya saing serta diperhitungkan di pasaran, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cidaun di bawah pimpinan Wawan Kawani di amanahi oleh dinas perkebunan provinsi Jawa Barat sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis Penerapan Good Agricultur Practice (GAP) pada tanaman tembakau, sedangkan pemateri bimtek penerapan GAP itu di datangkan tenaga ahli, sekaligus praktisi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yaitu Prof Jayadi. ST, dari Malang Jawa Timur, sekaligus beliau adalah Ketua Gapero (Gabungan pengusaha rokok).
Tampak hadir dalam acara Bimtek itu, Kepala UPTD BPP Cidaun Wawan Kawani bersama sejumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Sutisna mewakili Bidang Budidaya dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), praktisi sekaligus Ketua Gapero (Gabungan pengusaha rokok) yaitu Prof Jayadi. ST, dari Malang Jawa Timur, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Cianjur atau mewakili, peserta bimtek serta Jurnalis RadarBangsa.co.id di Aula Utama UPTD BPP Cidaun. Kamis (23/02/2023).
Kepala UPTD BPP Cidaun Wawan Kawani dalam sambutannya sebelum bimtek dibuka oleh kepala dinas pertanian dan hortikultura kabupaten Cianjur atau mewakili menyampaikan; “merasa berbangga hati salah satu kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten Cianjur dari 32 kecamatan, Cidaun salah satu sefesifikasi ini tembakau. Di kabupaten Cianjur ini hanya ada 4 kecamatan yang bisa prioritas pengembangan tembakau. Alhamdulillah salah satunya kecamatan Cidaun, yaitu di desa Cibuluh dan desa Puncak Baru.
“Harapan saya, terus kembangkan budidaya tembakau ini dengan berbagai macam ilmu dan inovasi tetap dikembangkan. Insyaa Allah punya prospec yang cerah dan sangat menjanjikan sekali”.
Kepala dinas pertanian dan hortikultura kabupaten Cianjur atau mewakili menyampaikan; “Bimtek ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat bertempat di UPTD BPP Cidaun merupakan teknis budidaya tembakau atau bimtek penerapan GAP tahun anggaran 2023, dengan jumlah peserta 50 orang, waktu 1 (satu) hari, setiap peserta dipasilitasi panitia akomodasi berupa sneck, makan, baju kaos, topi, dan pengganti biaya transportasi serta insentif.
“Alhamdulillah, kabupaten Cianjur diberi kesempatan untuk melaksanakan budidaya tembakau dari 10 kabupaten/kota yang ada di provinsi Jawa Barat. Dan ini merupakan kesempatan dalam menyerap ilmu dari pakar tembakau bagaimana berbudidaya serta penanganan hama-hama penyakitnya. Ucapan trimakasih kepada dinas perkebunan provinsi Jawa Barat yang telah mengakomodir kebutuhan para petani tembakau di kabupaten Cianjur.
Prof Jayadi sebagai salah seorang peneliti tembakau lebih kurang 32 tahun sebagai peneliti menyampaikan dalam sambutannya saat pembukaan acara bimtek penerapan GAP pada tanaman tembakau; “menanam tembakau lebih dari 5 tahun, jatuh bangunnya menanam tembakau itu sudah di alami semuanya. Menanam tembakau di lahan marjinalpun (tidak bisa ditanam apa-apa dimusim kemarau) tetap menghasilkan nilai tambah. Harapannya di kabupaten Cianjur ini dapat menjadi penyumbang pendapatan petani tembakau. Kedepan, tembakau tidak sekedar untuk rokok, tetapi untuk bahan lain. Pungkasnya sembari memberikan motivasi kepada peserta bimtek.
Selama pelaksanaan bimtek penerapan GAP pada tanaman tembakau di ulas habis oleh pemateri mulai dari budidaya, produksi, sampai market. Bimtek berlangsung aman, tertib, dan semuanya semangat serta ceria.