KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana, SH, bertekad untuk terus melanjutkan program-program kerjanya yang belum tuntas pada masa jabatan 2021-2024, dengan periode keduanya. Hal itu dibuktikan dengan kehadirannya di kantor DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri untuk mendaftarkan sebagai bacabup (bakal calon bupati) pada Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) tahun 2024.
Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini disambut oleh Ketua DPD Partai NasDem, Drs. H. Lutfi Mahmudiono, bersama Khusnul Arif, S.Sos, Antox Prapungka Jaya, SE., MM, H. Syafaat, Gus Burhanuddin, Mochamat Alfian Ihwalul Rizqiya, serta Sekretaris DPD, Andik Mashudi, S.Sos, Bendahara DPD, Vio Debby Saputra, ST, dan lain sebagainya.
Yang menarik, pendaftaran pria yang akrab disapa Mas Dhito ini hanya sendirian tanpa didampingi tim sukses maupun keluarga besarnya. Bahkan putra dari Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung ini mengaku tatag (berani) meskipun hanya sendirian.
“Alhamdulillah, hari ini, Sabtu, tanggal 4 Mei, kurang lebih jam 20.30 tadi, saya datang ke kantor DPD dan diterima dengan hangat, seperti Partai NasDem yang saya kenal. Tentunya visi misi Partai NasDem sama dengan saya, yaitu ingin membangun Kabupaten Kediri lebih culture, nasionalis dan relegius, didasari oleh ekonomi kerakyatan,” katanya.
Mas Dhito mengaku pendaftarannya sebagai Bacabup melalui Partai NasDem ini yang paling utama yaitu tanpa mahar, dan adalah ingin melanjutkan jabatan Bupati Kediri di periode kedua, karena untuk menyelesaikan program yang belum diselesaikan.
“Saya masih punya tanggung jawab di Kabupaten Kediri, seperti proyek stadion yang belum selesai, pembebasan lahan untuk jalan tol, beroperasinya bandara dengan lancar, proyek Jembatan Jongbiru, dan sejumlah proyek lainnya,” ungkapnya.
Ditanya apakah tidak mendaftar ke parpolnya sendiri, yaitu PDI Perjuangan, Mas Dhito menjelasakan kalau di PDI Perjuangan tidak ada surat rekomendasi untuk bakal calon, melainkan surat penugasan, yang nanti akan dikeluarkan kepada dirinya.
“PDI Perjuangan tidak ada surat rekomendasi, tapi yang ada surat penugasan nanti akan dikeluarkan kepada saya. Nanti biarkan DPP yang memutuskan, masak harus saya tafsirkan,” ucapnya.
Mas Dhito juga tidak menampik nantinya juga akan mendaftar ke semua parpol yang ada, karena sebagai kontestan pilkada, dirinya mengaku harus berkomunikasi dengan semua partai politik.
“Komunikasi dengan partai politik lain sudah ada, dan nanti kalau saya sudah datang ke kantornya, akan saya sampaikan,” ujarnya.
Terkait rumor pada Pemilihan Bupati 2024 nantinya tidak akan ada lawan dan kembali melawan bumbung kosong seperti Pemilukada 2020, menurutnya hal itu sah-sah saja, karena melawan Bu Kos adalah bagian dari demokrasi dan tidak menyalahi undang-undang.
“Saya rasa dalam proses demokrasi, komunikasi politik itu juga menjadi bagian, misalkan Partai NasDem hari ini satu kepentingan, yaitu membangun Kabupaten Kediri, dan saya rasa semua partai punya niat yang sama, cara dan mekanisme berbeda-beda, bahwa di NasDem ada proses dan mekanisme yang harus saya hargai, yaitu mendaftar dari bawah, lalu sampai di tingkatan provinsi dan pusat,” jelasnya.
Sedangkan terkait dengan calon wakil bupati, apakah dirinya akan kembali berpasangan dengan Hj. Dewi Mariya Ulfa, ST atau ada pergantian, Mas Dhito mengaku akan membicarakannya dengan ketua-ketua partai.
“Menurut Njenengan masih cocok atau tidak ? kalau masih cocok ya lanjut. Sederhana saja saya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten, Drs. H. Lutfi Mahmudiono mengatakan, bahwa Mas Dhito merupakan bacabup pertama yang mengembalikan formulir pendaftaran ke partainya.
“Ada beberapa bakal calon bupati yang telah mengambil formulir di Partai NasDem, namun yang sudah mengembalikan formulir baru Mas Dhito pada malam ini. Selain itu, ada H. Denny Widyanarko yang konfirmasi rencananya akan mengembalikan formulir pendaftaran pada hari Minggu besuk siang,” tuturnya.
Menurut pria yang akrab disapa Pak Lutfi ini, program NasDem Memanggil tersebut merupakan mekanisme yang ada di Partai NasDem untuk memberi kesempatan kepada warga mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati tanpa mahar, yaitu mulai tanggal 1 sampai 7 Mei 2024.
“Semua yang mendaftar di Partai NasDem ini akan dilaporkan kepada dewan pimpinan wilayah untuk diteruskan ke DPP. Seluruh keputusan terakhir, siapa yang direkom itu adalah kewenangan dari DPP,” nlentrehnya.