LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Yuyun), menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap Pondok Pesantren Bahrusysyifa yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan 50 Jam Mengaji Nonstop dalam rangka menyambut Tahun Baru 2024.
Kegiatan positif tersebut berlangsung di lingkungan Ponpes Bahrusysyifa Bagusari, Kelurahan Jogotrunan Kabupaten Lumajang, dan berakhir pada 1 Januari 2024.
“Memang tidak terasa Tahun 2023 sudah berakhir. Ini kegiatan yang sangat positif untuk menyongsong Tahun 2024. Kita harus bisa melakukan hal yang baik, dengan bahagia menyambut pergantian tahun. Saya merasa bangga anak-anakku semua, saya sampaikan terima kasih kepada keluarga besar Bahrusysyifa,” ujar Pj. Bupati Lumajang saat menghadiri penutupan dan doa bersama 50 Jam Mengaji Nonstop, Senin (1/1/2024).
Kegiatan 50 Jam Mengaji Nonstop merupakan tradisi tahunan yang diadakan oleh Pondok Pesantren Bahrusysyifa sebagai bentuk peringatan pergantian tahun. Kali ini, kegiatan tersebut telah mencapai tahun ke delapan.
Ketua Yayasan Bahrusysyifa, Imam Suryadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya ponpes untuk memberikan dampak positif pada perayaan malam pergantian tahun.
“Kegiatan ini sudah dilaksanakan selama delapan tahun. Kami ingin meminimalisasi hal-hal yang kurang baik yang dilakukan di tahun baru, kita terus lakukan peningkatan, dulu masih membaca, sekarang sudah ada yang menghafal,” katanya.
Imam Suryadi berharap bahwa melalui penyelenggaraan kegiatan 50 Jam Mengaji Nonstop, akan tercipta suasana kesejukan yang dapat menyentuh hati masyarakat di Kabupaten Lumajang. “Berpandangan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi medium untuk membawa keberkahan dan kedamaian kepada warga,”ujarnya.
Dengan adanya keberlanjutan kegiatan ini, Imam berharap dapat memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan terhadap pembentukan karakter dan moral generasi muda di daerah tersebut. “Melalui proses pembelajaran dalam kegiatan mengaji yang berkesinambungan, diharapkan generasi muda dapat menginternalisasi nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan ketaatan kepada nilai agama, sehingga dapat menjadi pondasi kuat dalam menghadapi tantangan kehidupan,”ujarnya.
Harapan Imam Suryadi menegaskan komitmen untuk menjadikan kegiatan keagamaan sebagai sarana pembinaan karakter dan moral generasi muda. “Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif pada tingkat individu, tetapi juga berkontribusi pada perbaikan nilai-nilai sosial dan budaya di Kabupaten Lumajang secara keseluruhan,”harapanya.