SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menghadiri acara Pengukuhan Yunita Linda Sari sebagai Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim yang menggantikan Bambang Mukti Riyadi di Kantor OJK Jatim, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, pada Selasa (1/10) pagi.
Acara pengukuhan ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan pengangkatan Yunita sebagai Kepala OJK Jatim oleh Anggota Dewan Komisioner OJK, Inarno Djajadi.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Adhy menyampaikan apresiasi kepada Bambang Mukti Riyadi atas kolaborasi yang baik selama menjabat sebagai Plt. Kepala OJK Jatim.
“Kami ucapkan terima kasih atas sinergi yang telah terjalin sehingga dapat menjaga stabilitas sektor keuangan di Jatim,” ujar Adhy.
Ia juga menyambut baik pengangkatan Yunita Linda Sari sebagai Kepala OJK Jatim yang baru. “Selamat mengemban tugas baru, semoga bisa menciptakan inovasi bagi sektor jasa keuangan di Jawa Timur,” ungkapnya.
Adhy pun memuji peran OJK dalam pengawasan keuangan, khususnya dalam mendukung terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) bermitra dengan Bank Jatim serta tiga bank lainnya, yakni Bank NTB Syariah, Bank Lampung, dan Bank Banten.
“Keberhasilan ini berkat peran serta OJK Jatim yang mengawal akuntabilitas keuangan,” tambahnya.
Adhy juga mengungkapkan harapannya untuk memperbaiki tata kelola keuangan daerah melalui optimalisasi dan revitalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Kami ingin mencari potensi kemitraan KUB bersama OJK dan Bank Jatim untuk mencapai visi menjadikan Bank Jatim sebagai bank pemerintah daerah nomor satu di Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, Adhy menekankan pentingnya inovasi pada isu-isu strategis yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif. Ia menyatakan percepatan inklusi keuangan di wilayah yang belum terjangkau layanan keuangan formal sebagai prioritas utama.
“Pada akhir Juli 2024, pertumbuhan kredit perbankan di Jatim mencapai Rp 580,2 triliun, meningkat sebesar 5,4%,” katanya. Ia juga menyebutkan bahwa kualitas kredit di Jatim membaik, dengan rasio NPL turun menjadi 3,1%.
Lebih lanjut, Adhy menyoroti pentingnya penguatan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi Jatim, serta pentingnya peningkatan literasi keuangan untuk melindungi masyarakat dari risiko kejahatan finansial, seperti fintech ilegal.
Ia berharap sinergi antara Pemprov Jatim dan OJK terus berlanjut demi menciptakan sektor keuangan yang inklusif dan berdaya saing, terutama dalam meningkatkan inklusi keuangan di daerah melalui program TPAKD.
Sementara itu, Inarno Djajadi, Anggota Dewan Komisioner OJK, menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Jatim dan semua pihak terkait atas kerja sama yang telah terjalin.
“Pengukuhan ini diharapkan menjadi pemicu bagi OJK untuk terus berkembang menjadi lembaga yang kredibel dan profesional,” ujarnya.
Inarno juga menyampaikan penghargaan kepada Bambang Mukti Riyadi atas kontribusinya dalam memajukan OJK Jatim. “Kami berharap keberhasilan ini bisa terus dilanjutkan dalam kerja sama yang harmonis,” tutupnya.
Acara pengukuhan tersebut turut dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Jatim, Direksi dan Komisaris Bank Jatim, Deputi Komisioner OJK, serta Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
