DKI JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menghadiri acara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2023 serta Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2023 di Jakarta Convention Centre, Senin (8/7).
Acara yang bertemakan “Menguatkan Fondasi Keuangan Negara, Menuju Indonesia Emas 2045” ini dihadiri oleh seluruh Kabinet Indonesia Maju. Pada kesempatan tersebut, pemerintah pusat menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
“Ini adalah pernyataan yang sangat menarik dari Bapak Presiden. Sebagai pengelola keuangan APBN dan APBD, kita wajib menjaga akuntabilitas,” ujar Pj. Gubernur Adhy.
“Opini WTP bukanlah hal yang perlu dirayakan secara berlebihan. WTP adalah sebuah keharusan dan kita harus bertanggung jawab atas semua keuangan negara,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy menyatakan kesiapannya untuk mendukung dan melaksanakan arahan Presiden Jokowi terkait opini WTP, yang nantinya akan diimplementasikan di Jawa Timur. Ia berharap setiap pemerintah kabupaten/kota akan termotivasi untuk selalu mencapai WTP.
“Kami akan menerapkan ini di provinsi, baik perangkat daerah maupun pemerintah kabupaten/kota. Agar WTP tidak dipandang sebagai tujuan akhir. Karena WTP memang wajib dan harus terus dipertahankan, serta kita harus meningkatkan akuntabilitas,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden RI Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang telah melaksanakan tugas pemeriksaan keuangan negara. Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah atas predikat WTP yang diraih tahun ini.
“Ini adalah uang rakyat, uang negara. Kita harus sadar bahwa setiap tahun keuangan ini pasti diaudit dan diperiksa. Sudah menjadi kewajiban kita untuk menggunakan APBN dan APBD secara baik dan benar,” katanya.
Presiden Jokowi menambahkan bahwa kewajiban ini semakin relevan dengan tantangan global saat ini, seperti tahun politik, perang dagang yang semakin memanas, dan perubahan iklim yang semakin nyata.
“Kita melihat pertumbuhan ekonomi global melambat. Tahun ini diperkirakan hanya mencapai 3,2 persen dan beberapa kawasan mengalami krisis ekonomi. Namun, kita patut bersyukur bahwa ekonomi dan politik Indonesia sangat stabil. Ekonomi kita tetap tumbuh di atas 5 persen dengan pertumbuhan di kuartal pertama tahun ini sebesar 5,11 persen,” pungkasnya.