PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Pada resepsi Yadnya Kasada 1946 Saka yang berlangsung di Amphitheater Terminal Wisata Seruni Point, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jumat (21/06), Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dianugerahi gelar Warga Kehormatan Masyarakat Suku Tengger.
Pengukuhan ini ditandai dengan penyematan selendang kuning oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) Bambang Suprato kepada Pj. Gubernur Adhy. Dalam sambutannya, Adhy Karyono menyatakan rasa bangga dan terima kasihnya kepada pemangku adat Suku Tengger.
“Secara pribadi, saya sangat merasa terhormat dan bangga serta berterima kasih kepada para pemangku adat khususnya sesepuh Tengger atas penghargaan ini,” ungkapnya.
Adhy Karyono menekankan bahwa pengukuhan ini mengandung makna mendalam, mencerminkan komitmen pemerintah Jawa Timur dalam memberikan kesetaraan perlakuan dan memajukan masyarakat Suku Tengger.
“Kami akan menyumbangkan hati dan pikiran untuk kepentingan masyarakat Tengger. Kami mendengar bahwa air menjadi salah satu masalah utama di sini. Saya minta Kepala Bappeda Jatim segera merencanakan solusinya, karena air adalah sumber kehidupan,” ujarnya.
Selain itu, Adhy menegaskan bahwa pemerintah akan terus bekerja sama dengan masyarakat adat untuk melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal.
“Suku Tengger memiliki adat istiadat, kearifan, dan keguyuban yang luar biasa. Kami berkomitmen untuk memastikan kekayaan kebudayaan ini tidak hanya dilestarikan tetapi juga dijaga dan dirawat dengan baik,” tambahnya.
Adhy juga menyoroti perayaan Yadnya Kasada sebagai contoh baik praktik pluralisme dan harmonisasi kehidupan masyarakat.
“Perayaan ini merupakan bukti kerukunan umat beragama dan menjadi modal penting dalam membangun serta menyejahterakan masyarakat Tengger,” katanya.
Ia juga melihat perayaan Yadnya Kasada sebagai peluang untuk meningkatkan pariwisata di Bumi Majapahit, mengingat tahun ini adalah perayaan pertama yang diadakan di rest area Seruni Point.
“Dengan demikian, kita dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah untuk kesejahteraan masyarakat Tengger,” tambahnya.
Adhy mengimbau masyarakat, terutama wisatawan, untuk menghormati pelaksanaan upacara adat Yadnya Kasada 1946 Saka sebagai bentuk menjaga persatuan dan persaudaraan.
“Untuk masyarakat dan wisatawan, kami mengimbau untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya sebagai upaya nyata menjaga persaudaraan, kerukunan, dan persatuan bangsa,” ucapnya.
Tokoh Masyarakat Tengger, Supoyo, juga mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap pembangunan masyarakat sekitar, termasuk pembangunan rest area di sekitar Bromo dan wisata Jembatan Kaca.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah mendukung kegiatan dan pembangunan masyarakat selama ini. Oleh karena itu, mereka patut dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger,” katanya.
Ia menambahkan, “Ini adalah predikat yang luar biasa. Mudah-mudahan mereka yang dikukuhkan semakin sukses dan karirnya semakin meningkat.”
Selain Pj. Gubernur Adhy, gelar warga kehormatan Tengger juga diberikan kepada Pj. Wali Kota Probolinggo Nurkholis, Ketua Pramuka Kwarda Jatim Arum Sabil, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardhana, dan Dirut Bank Jatim Busrul Iman.