KOTA BATU, RadarBangsa.co.id – Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, jatuh cinta pada pengalaman wisata paralayang di Gunung Banyak, Bumiaji, Kota Batu, setelah mencobanya pada Sabtu (13/7). Destinasi wisata ini memang terkenal sebagai salah satu tempat favorit masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan. Wisata paralayang tidak hanya menantang adrenalin tetapi juga menawarkan pemandangan yang memukau.
Adhy Karyono sengaja meluangkan waktu untuk mencoba paralayang guna merasakan langsung sensasi dari wisata unggulan Jawa Timur ini, khususnya di Kota Batu.
Sebelum terbang, Pj. Gubernur Adhy mengenakan berbagai perlengkapan khusus seperti seat harness, helm, pakaian terbang, sarung tangan, dan sepatu boots.
Begitu mengudara, senyum lebar langsung terlihat di wajah Adhy. Ia tampak sangat menikmati sport-tourism yang sedang dipromosikan oleh Pemprov Jawa Timur.
Selama sekitar 30 menit, Adhy terbang menuruni Gunung Banyak dan akhirnya mendarat dengan selamat. Setelah mencoba paralayang, Adhy mengajak masyarakat untuk merasakan olahraga wisata ini. Ia bahkan mengaku ketagihan.
“Masyarakat harus mencoba. Tidak menakutkan seperti yang diperkirakan dan ternyata sangat seru. Mencoba sekali rasanya ingin terbang lagi. Dijamin bikin ketagihan,” katanya.
Menurutnya, aktivitas seperti ini sangat menantang. Wisatawan bisa melihat pemandangan Kota Batu dan Malang dari ketinggian saat terbang dengan parasut.
“Saya baru saja terbang dengan paralayang. Rasanya sangat nyaman dan membuat ketagihan. Sangat menikmati karena bisa melihat pemandangan Kota Batu yang indah,” ujarnya.
Selama menikmati perjalanan, Adhy mendokumentasikan pengalamannya untuk dibagikan kepada istri, anak, dan keluarganya agar mereka tertarik mencoba wisata tandem paralayang.
“Saya kirim videonya ke keluarga. Nanti saya ajak anak-anak ke sini karena nyaman selama di atas, menarik, dan menantang,” tuturnya.
Adhy berharap wisata tandem paralayang terus dikembangkan. Menurutnya, pengelola harus terus melakukan edukasi dan serius dalam mengelola lokasi wisata ini.
“Selain aman dan menyenangkan, juga harus menarik dan perlu ada daya tarik wisata yang terintegrasi dengan desa wisata,” tutupnya.