PASURUAN,RadarBangsa.co.id – Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meresmikan Jembatan Lumbang dan Tanggul Sungai Lumbang yang terletak di Desa Lumbang, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Acara peresmian ini ditandai dengan penekanan tombol sirine, penandatanganan prasasti, serta pemotongan untaian melati oleh Pj. Gubernur Adhy yang didampingi oleh Pj. Bupati dan Forkopimda Pasuruan, serta para Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Provinsi Jatim, pada Minggu (14/7).
Pembangunan infrastruktur ini merupakan respons atas kerusakan yang disebabkan oleh hujan deras dan banjir bandang pada 27 Januari 2024, yang menyebabkan Jembatan Lumbang terputus, merusak akses jalan sepanjang 150 meter, dan memenuhi Sungai Lumbang dengan material batu besar.
Saat kejadian, Adhy yang masih menjabat sebagai Sekdaprov Jatim langsung meninjau lokasi. Kini, ia kembali untuk meresmikan infrastruktur yang telah diperbaiki. “Pada 28 Januari 2024 sore, saya datang ke sini sebagai Sekda. Saat itu, batu dan jalan sudah tak terlihat lagi. Kami segera mengumpulkan perangkat daerah untuk mencari solusi,” ujarnya.
Adhy menambahkan bahwa meski tidak ada korban jiwa, dampak ekonomi sangat terasa akibat terputusnya mobilitas warga. Kini, akses jembatan telah dibangun kembali dengan konstruksi jembatan bailey sepanjang 36 meter dan lebar 4,2 meter. Sementara Tanggul Lumbang dibangun di tiga titik dari hulu ke hilir, menunjukkan respon cepat Pemprov Jatim terhadap penanggulangan bencana.
Adhy menegaskan bahwa pembangunan ini tidak hanya fokus pada jembatan tetapi juga pada tanggul untuk mencegah banjir bandang kembali terjadi. “Kami membangun jembatan dan penguatan bronjong untuk menahan jembatan dari potensi banjir bandang di masa depan,” jelasnya.
Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan jembatan adalah Rp11,5 miliar, sedangkan untuk tanggul sebesar Rp8,5 miliar, sehingga total biaya perbaikan mencapai Rp20 miliar. Pengerjaan proyek ini berlangsung selama 94 hari, dari 13 Maret hingga 14 Juni 2024.
Pembangunan tanggul dilakukan di tiga titik: hulu sungai sepanjang 221 meter dengan tinggi bervariasi antara 4,5 hingga 6,5 meter, hilir sungai sepanjang 200 meter dengan tinggi 6,5 meter, dan anak sungai sepanjang 50,5 meter dengan tinggi 4,5 meter. Selain itu, jalan sepanjang 221 meter yang terdampak juga telah diperbaiki dengan pengaspalan.
Pengerjaan proyek ini didanai oleh Belanja Tidak Terduga (BTT) Provinsi Jawa Timur dan dilaksanakan oleh Dinas PU Bina Marga serta Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur. “Kami menggunakan anggaran BTT agar lebih cepat dan siap menangani bencana, sehingga masyarakat tidak lama merasakan dampaknya,” kata Adhy.
Adhy juga berpesan kepada masyarakat agar menjaga jembatan bersama-sama. “Jembatan ini bisa bertahan hingga 50 tahun jika dijaga dengan baik. Bobot maksimum yang dapat ditahan adalah 50 ton. Mari kita jaga bersama agar awet,” pesannya.
Ia menutup dengan harapan bahwa jembatan yang dibangun dapat bermanfaat dan membawa berkah bagi masyarakat. “Semoga upaya ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi kembali bangkit lebih baik,” pungkasnya.