SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono hadir sebagai pembicara utama dalam Workshop Penguatan Pengelolaan BUMD dan BLUD Layanan Kesehatan di Kantor BPKP Jawa Timur, Sidoarjo, pada Senin (28/10). Dalam kesempatan ini, Adhy menegaskan komitmennya untuk mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar beroperasi secara sehat serta menjalin sinergi yang kuat baik dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun sektor swasta.
“Kami terus mendorong BUMD berkinerja sehat untuk dapat bersinergi satu sama lain, tidak hanya antar BUMD tetapi juga dengan pemerintah daerah, BUMN, maupun sektor swasta,” ujar Adhy.
Adhy menjelaskan bahwa upaya penguatan BUMD di Jawa Timur dilakukan secara konsisten melalui evaluasi kinerja berkala yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Evaluasi ini bertujuan agar kinerja BUMD dapat berjalan efektif dan preventif dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah.
Salah satu contoh BUMD yang dinilai produktif, lanjut Adhy, adalah Bank Jatim, yang telah memberikan penyertaan modal bagi bank-bank kecil di Jawa Timur. Kolaborasi ini semakin diperkuat dengan pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) yang melibatkan Bank Jatim bersama beberapa BPD provinsi lain, seperti Bank NTB Syariah, Bank Banten, dan Bank Lampung.
“Kami terus membentuk KUB Bank Jatim bersama dengan beberapa BPD lainnya. Kolaborasi ini akan memperkuat sinergi pembangunan ekonomi di Jatim,” tegas Adhy.
Selain BUMD, Adhy juga menyoroti pentingnya peran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), khususnya di bidang kesehatan, yang tidak kalah besar kontribusinya bagi perekonomian Jawa Timur. Saat ini, Pemprov Jatim memiliki 14 BLUD bidang kesehatan, 44 BLUD bidang pendidikan, dan 8 BLUD lainnya. Adhy menekankan perlunya fleksibilitas dalam pengelolaan BLUD untuk mendorong peningkatan kinerja dan kerjasama dengan pihak ketiga.
“Secara umum, jumlah PAD dan total aset BLUD bidang kesehatan selama lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang fluktuatif, yang diiringi dengan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” jelas Adhy.
Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu tujuan utama dari optimalisasi BUMD dan BLUD adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adhy berharap agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor BUMD dan BLUD dapat terus meningkat. Ia mengungkapkan, “Total PAD kita ada Rp470 miliar, dan idealnya BUMD di luar perbankan mampu memberikan kontribusi sebesar 6-10 persen.”
Adhy juga menyampaikan pentingnya peran Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam mengevaluasi kinerja BUMD dan BLUD di Jawa Timur, terutama dalam aspek optimalisasi pendapatan. Ia menyadari bahwa meski belum semua BUMD di Jawa Timur memenuhi target kinerja, kolaborasi antar BUMD yang sudah berjalan sangat mendukung pembangunan ekonomi daerah.
“BPKP akan terus membantu kami dalam evaluasi kinerja BUMD dan BLUD berdasarkan permintaan dari Bapak Pj. Gubernur,” ujar Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara, Sally Salamah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin