KOTA BATU, RadarBangsa.co.id – Terjadi penumpukan sampah busuk yang dilakukan oleh oknum pihak ketiga selaku vendor GGot Farm, bekerja sama dengan salah satu Hotel cukup di kenal di Kota Wisata Batu. Kondisi sampah baunya cukup menyengat yang menumpuk sekira 4 truk dalam kemasan plastik warna hitam ukuran besar. Kondisi tumpukan sampah itu berada di dekat perkampungan warga dusun Durek Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu, pada Rabu (18/12/24).
Dengan menumpuknya sampah liar berhimpitan dengan rumah warga, kondisinya sangat menganggu lingkungan sekitar. Atas dasar laporan warga sekitar pada Pemdes Giripurno, terkait sampah misterius yang di timbun di lahan milik warga bernama Darsono yang disewakan oleh pihak GGot Farm. Menimbulkan masalah baru di wilayah Desa Giripurno.
Dengan kejadian tersebut, pihak Kasun Durek Sukirno, melaporkan kejadian sampah membusuk di wilayahnya pada Pemdes Giripurno. Seketika itu Kades Giripurno Suntoro, Plt DLH, Ir. Alfi Nur hidayat, Camat Bumiaji Tomas Maido, Babinsa Giripurno dan Babinkamtibmas langsung hadir di TKP penimbunan sampah yang baunya meresahkan warga.
“Atas dasar informasi warga itu, kami melakukan cek lokasi ternyata benar, ada beberapa kendaraan jenis Pic Cup dan Truk sedang menumpuk kemasan plastik warna hitam berisi sampah. Parahnya lagi salah satu dari pihak penyewa lahan mengatakan DLH mengetahuinya. Begitu Sukirno melakukan kros cek pada petugas DLH, sejurus itu oknum pembuang sampah melarikan diri bersama mobilnya pula,”kata Sukirno.
Karena menurut Darsono pemilik lahan yang disewakan tersebut, hanya lahan yang ada plesteran semen, untuk dilakukan pemilihan sampah kering dan pengemasan sampah. Tetapi fakta di lapangan ternyata sampah tidak dilakukan pemilahan dan pemilihan, justru sampah hanya di timbun hingga menganggu dan berbau busuk pada lingkungan sekitarnya.
“Dengan kondisi saat ini, kami mewakili warga dusun Durek desa Giripurno, mohon sampah yang di timbun oleh penyewa lahan harus di ambil lagi dan di bersihkan tempatnya. Karena ketika mau menimbun dan mengelola sampah, kami pihak kepala lingkungan tidak di ajak kordinasi terlebih dulu. Tahu -tahu muncul polemik di warga dusun Durek adanya timbunan sampah baunya sangat menyengat dan mengganggu kesehatan masyarakat dusun Durek,”singkat Sukirno.
Kejadian ini Kepala Desa Giripurno Suntoro ekspresinya dan dengan nada marah, dia mengatakan pada awak media, siapapun itu yang menimbun sampah di wilayah kami segera di bersihkan. Karena dasarnya kami Pemdes Giripurno masih upaya keras menyelesaikan penanganan sampah sesuai program Pj. Walikota Batu untuk desa dan kelurahan harus maksimal penanganan sampahnya.
“Maka sesuai laporan dari perangkat kami kasun Durek Sukirno, terjadinya penimbunan sampah di lingkungan warga yang sangat menganggu kesehatan juga dampak buruk lainya. Untuk itu pihak Pemdes Giripurno, akan melakukan tindakan tegas, bahkan akan melaporkan pada Aparat Penegak Hukum (APH),” tegas Suntoro di hadapan Plt. DLH Batu, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Lebih lanjut Plt Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu merangkap sebagai Kadis PUPR mengatakan, kami pihak Pemkot Batu dinas Lingkungan Hidup sangat kecewa dan menyesalkan pada kejadian ini. Terutama pada oknum yang melakukan penimbunan sampah secara sembarangan tanpa ada kordinasi terlebih dulu dengan pihak-pihak terkait.
“Perbuatan oknum penimbun sampah ini, pada kawasan padat penduduk sangatlah beresiko tinggi dalam hal kebersihan dan kesehatan masyarakat. Kondisi seperti ini akan segera kita selesaikan dengan pemerintah setempat Pemdes, Camat, TNI, Polri agar pelaku penimbun sampah segera mungkin mengambil lagi sampah yang di timbunnya,”tutur Alfi Nur hidayat.
Menanggapi rumor DLH mengetahui atau mungkin memberikan ijin, secara tegas pihak kantor DLH tidak pernah memberikan ijin terkait penimbunan sampah si dusun Durek ini. Tetapi ketika ada oknum atau staf DLH terlibat, maka kami akan lakukan tindakan tegas dan terukur,”janji Alfi pada awak Media.
Di sisi lain sesuai prediksi dari Plt DLH Alfi Nur hidayat, untuk jemput Nataru 2025 pasti Kota Batu lonjakan wisatawan ke Kota Batu akan meningkat. Secara otomatis meningkatnya wisatawan di Batu pasti meningkat pula jumlah sampah di seluruh obyek wisata, hotel dan rumah makan. Dengan kejadian penimbunan sampah secara sembarangan di kawasan penduduk, di lakukan oleh pihak yang sudah teridentifikasi di pihak Pemdes Giripurno.
“Maka kami himbau pada pelaku penimbun sampah segera selesaikan dan bersihkan tempat tersebut bebas dari sampah. Karena masyarakat sekitar sepertinya sudah mulai gerah dan akan melakukan gerakan. Tetapi hal ini sudah bisa diredam oleh Pemdes Giripurno, pada pelaku penimbun sampah di beri waktu hingga sampai 2 hari tempat tersebut harus bersih dari sampah,”tutup Alfi Nur hidayat.
Menelisik dari jenis sampah yang di timbun oleh pihak GGot Farm, selaku vendor yang bekerjasama dengan salah satu Hotel cukup ternama di Kota Batu. Karena sesuai keterangan dari Manajer Hotel Suryo Widodo menyebutkan, mengakui memang material sampah dari pihak kami. Tetapi pihak kami Hotel sudah bekerja sama MoU dengan GGot Farm terkait pengelolaan atau pembuangan sampah.
“Suryo Widodo menegaskan bahwa terkait kontrak bersama masalah pembuangan sampah GGot Farm dan pihak Hotel melakukan MoU pengambilan sampahnya di mulai sejak 11 November 2024 hingga Oktober 2025. Intinya pihak kami hotel tidak melakukan pembuangan sampah di dusun Durek desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Saat ini yang sedang hangat hangatnya di bicarakan warga desa Giripurno,”papar Suryo Widodo melalui pesan singkat WhatsApp nya, hingga berita ini di turunkan Radar Bangsa.
Penulis : Heru Iswanto
Editor : Zainul Arifin