KENDARI, RadarBangsa.co.id – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Itwasum Polri yang dipimpin oleh Kombes Pol Ihsan Amin, S.I.K., M.H., bersama Kombes Pol Ucok Lasdin Silalahi, S.I.K., M.H., melakukan monitoring terkait pelaksanaan Program Ketahanan Pangan di wilayah Polresta Kendari pada Selasa (14/1/2025). Fokus utama monev kali ini adalah pada Pekarangan Pangan Bergizi, Pemanfaatan Lahan Produktif, serta Pengawasan Distribusi Bantuan Pemerintah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi progres program ketahanan pangan di wilayah Polda Sulawesi Tenggara dan menganalisis tantangan yang dihadapi dalam implementasinya.
Acara tersebut dihadiri oleh Kapolresta Kendari beserta jajaran Kabag Logistik dan SDM, serta perwakilan dari Polres Bau-Bau, Polres Konawe Utara, Polres Konawe Selatan, Polres Buton, Polres Buton Tengah, Polres Muna, Polres Wakatobi, dan Polres Buton Utara. Pada sesi awal, para peserta memaparkan kondisi terkini program ketahanan pangan yang sedang dilaksanakan di wilayah masing-masing, termasuk kesiapan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Diskusi interaktif yang digelar bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada, dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Setelah sesi paparan, Tim Monev melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi lokasi Lahan Penanaman Serentak Ketahanan Pangan Polresta Kendari yang terletak di Jalan Haluoleo, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Sahuriyanto Meronda, S.P., M.M., Kabid Perkebunan Zulkarnaim, S.P., M.Si., Kabid Tanaman Pangan Alfian, S.P., M.M., serta Kabag SDM Polresta Kendari, Kompol Masriani, dan perwakilan dari kelompok tani yang diwakili oleh Sombo Sardin. Dalam pertemuan tersebut, diskusi mengenai perkembangan dan hasil dari program ketahanan pangan di wilayah Kota Kendari berlangsung dengan antusias.
Dalam kegiatan ini, beberapa kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan program ketahanan pangan di wilayah Polda Sulawesi Tenggara teridentifikasi, antara lain:
1. Ketidakstabilan harga jagung pakan di pasaran yang berdampak pada pendapatan petani, karena harga jagung yang sering turun secara signifikan.
2. Trauma masyarakat kepulauan yang mengalami kesulitan dalam menjual jagung pakan saat panen, karena permintaan yang tidak stabil dan tingginya biaya distribusi untuk pengiriman ke luar pulau.
3. Kendala lahan di wilayah Polres Wakatobi, yang lebih cocok untuk tanaman jagung konsumsi (jagung pulut) dan singkong, sehingga petani kesulitan untuk menanam jagung pakan yang lebih produktif.
4. Minimnya pemberitaan di media nasional, sehingga program ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Polri dan pemerintah daerah tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari masyarakat luas.
5. Kurangnya kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan stakeholder, yang menjadi salah satu faktor kurang optimalnya penyuluhan dan distribusi informasi terkait program ketahanan pangan.
Kombes Pol Ihsan Amin menegaskan bahwa keberhasilan program ketahanan pangan sangat bergantung pada sinergi yang baik antara Polri, pemerintah daerah, serta masyarakat. Ia berharap agar seluruh elemen terkait dapat saling mendukung untuk mengatasi berbagai kendala yang ada. “Program ketahanan pangan harus dilakukan secara terintegrasi, dengan memperhatikan potensi lokal dan menjalin kolaborasi yang erat antara pemerintah, Polri, dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kombes Pol Ucok Lasdin Silalahi, S.I.K., M.H., menambahkan bahwa penting untuk melakukan inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan hasil pertanian. “Inovasi dalam penggunaan teknologi pertanian akan sangat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, sehingga ketahanan pangan bisa lebih terjamin,” tambahnya.
Kombes Pol Ihsan Amin juga berharap agar hasil dari monev ini dapat digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan program ketahanan pangan di masa yang akan datang. Dengan adanya evaluasi dan diskusi bersama, program ketahanan pangan di wilayah Polda Sulawesi Tenggara diharapkan semakin optimal dan dapat memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, terutama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Melalui kegiatan monev ini, Polri menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak dan terus melakukan evaluasi serta perbaikan, diharapkan program ketahanan pangan dapat mencapai hasil yang maksimal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di seluruh wilayah Polda Sulawesi Tenggara.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin