JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Polemik mengenai pembongkaran pagar sepanjang 30 kilometer di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) terus menarik perhatian publik.
Pegiat media sosial Denny Siregar menilai bahwa pembongkaran pagar tersebut lebih dari sekadar aksi fisik. “Pertarungan di level elit memang gak main-main,” ujarnya dalam keterangan yang diunggah di Instagram @dennysirregar (19/1/2025). Menurut Denny, pagar yang dibongkar ini bukanlah sekadar pagar biasa, tetapi sebuah simbol yang memiliki makna lebih dalam.
“Makanya gak gampang untuk dirubuhkan karena di sana ada kepentingan,” imbuhnya. Denny menekankan bahwa pembongkaran ini mencerminkan adanya tarik-menarik kepentingan di level kekuasaan.
Denny juga berharap agar TNI tetap pada jalurnya dan tidak terpengaruh oleh kepentingan lainnya. “Semoga TNI tetap pada jalurnya,” ujar Denny, menekankan pentingnya menjaga prinsip yang dipegang oleh institusi pertahanan negara tersebut.
Selain itu, Denny menilai bahwa peristiwa ini bisa menjadi cara untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang pro atau kontra terhadap langkah tersebut. “Dan mungkin ini juga cara untuk melihat siapa kawan dan siapa lawan,” tutupnya.
Sebelumnya, pembongkaran pagar laut sepanjang 30 km tersebut menimbulkan kehebohan, baik karena pelaku pemagaran yang masih misterius, maupun karena pro dan kontra dalam proses pembongkarannya. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa pembongkaran ini akan terus dilakukan, mengikuti perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.
“Sudah perintah Presiden. Lanjut (pembongkaran),” tegas Jenderal Agus kepada wartawan pada Minggu (19/1/2025). Menurutnya, keberadaan pagar laut yang terbuat dari bambu ini sangat mengganggu nelayan dalam mencari ikan karena menghalangi akses mereka ke laut.
Jenderal Agus menegaskan bahwa pagar laut sepanjang 30,16 kilometer tersebut akan dicabut sepenuhnya dalam waktu dekat demi kepentingan masyarakat nelayan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin