SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (01/05/2025), berlangsung damai meski sempat diwarnai upaya provokatif dari sekelompok orang berpakaian serba hitam yang diduga berafiliasi dengan kelompok Anarko.
Sejak pukul 14.30 WIB, ribuan buruh dari berbagai aliansi seperti KASBI, KSPIP, FSPMI, dan KSPN telah menggelar aksi dengan tertib. Mereka menyampaikan aspirasi melalui orasi, poster tuntutan, serta lantunan sholawat sebagai bentuk protes damai.
Namun sekitar pukul 15.15 WIB, sekelompok individu berpakaian hitam mencoba menyusup ke barisan aksi. Massa buruh yang sejak awal berkomitmen menjaga ketertiban, langsung menolak kehadiran kelompok tersebut. Tak berhasil masuk, kelompok itu melakukan aksinya sendiri di sisi selatan gerbang.
Mereka melakukan tindakan anarkis seperti membakar ban, merusak pagar pembatas jalan, dan melempar benda keras seperti batu, botol, serta kayu ke arah aparat. Akibatnya, beberapa anggota pengamanan mengalami luka ringan.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyampaikan bahwa aparat yang disiagakan langsung merespons cepat dengan memadamkan api dan mengamankan benda-benda berbahaya. Situasi berhasil dikendalikan dalam waktu singkat.
“Kami sangat menghargai komitmen rekan-rekan buruh yang konsisten menjaga kedamaian,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Polri tetap mengedepankan pendekatan humanis, persuasif, dan profesional dalam mengamankan jalannya aksi.
Tanggapannya atas insiden provokasi itu adalah bahwa pihak kepolisian akan terus melakukan patroli dan pemantauan guna mencegah potensi kericuhan yang ditimbulkan oleh kelompok luar.
“Kami mengimbau seluruh peserta aksi untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan kekacauan,” tegasnya.
Harapannya, peringatan May Day dapat menjadi momentum penyampaian aspirasi secara bermartabat tanpa kekerasan.
“Semangat buruh untuk menyampaikan tuntutan harus tetap dijaga dalam koridor hukum dan demokrasi,” pungkasnya.
Aksi kemudian dilanjutkan dengan damai hingga sore hari dan ditutup dengan doa bersama untuk kesejahteraan kaum pekerja di Indonesia.
Penulis : Oki
Editor : Bandi