BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Presiden Joko Widodo kembali mengunjungi Kabupaten Banyuwangi dalam kunjungan kerja terbarunya. Ini merupakan kunjungan beberapa kali Presiden ke Banyuwangi sejak menjabat sebagai Presiden sejak tahun 2014.
Dalam kesempatan ini, Presiden tampak antusias dan memberikan tanggapannya terhadap pertanyaan mengenai kesan kunjungannya di Banyuwangi. Dengan senyuman ramah, Presiden mengacungkan jempol sebagai bentuk apresiasi terhadap wilayah yang telah beberapa kali dikunjunginya.
Kunjungan perdana Presiden Jokowi ke Banyuwangi terjadi pada 25 Juni 2020. Saat itu, beliau meninjau unit Pasar Pelayanan Publik di Pasar Tradisional Kecamatan Rogojampi dan mengecek destinasi wisata yang terdampak pandemi Covid-19.
Kunjungan kedua, pada 9 Januari 2023, Presiden hadir untuk menghadiri peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam kunjungan terbarunya, Presiden Jokowi melibatkan diri dalam sejumlah agenda, termasuk dialog dengan warga penerima SK Biru program TORA (Tanah Obyek Reforma Agraria) di Lapangan Maron – Genteng, meninjau pembagian BLT El Nino di Kantor Pos Genteng, dan meninjau Pasar Rogojampi.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ini antara lain Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ketika tiba di Pasar Rogojampi, Presiden Jokowi langsung melibatkan diri dengan pedagang buah. Di lapak milik Nur Afifah, Presiden memilih dan membeli mangga sebanyak 3 kilogram.
Afifah menyampaikan kesan positifnya, “Tadi Pak Jokowi tanya-tanya harga mangga. Alhamdulilah beliau beli 3 kilogram. Mangga saya dibeli Rp 150.000 satu kilogram, padahal harganya Rp 15.000. Alhamduliullah.”
Presiden Jokowi juga mengunjungi sejumlah kios, bertanya langsung kepada para pedagang mengenai kondisi harga cabai, bawang merah, hingga beras. Dia turut mengecek harga jual cabai kepada para pedagang.
“Harga cabai Rp75 ribu – cabai kecil, cabai besar Rp50 ribu,” jelas Siti.
Siti menyampaikan bahwa harga tersebut mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya yang mencapai hingga Rp100 ribu perkilogram. “Semoga bisa turun lagi harga-harga kebutuhan pokok,” tuturnya.
Pedagang sembako, Nina, menyebutkan bahwa Presiden juga mengecek harga beras serta stok beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) dari Bulog. Nina menyatakan bahwa distribusi beras SPHP di pasar tersebut berjalan lancar.
“(Presiden bertanya) Stoknya berjalan lancar? Pengirimannya lancar? Lancar alhamdulillah gak pake telat buat masyarakat,” ujar Nina.
Meskipun harga beras tergolong meningkat, Nina menilai bahwa adanya beras SPHP dari Bulog dapat membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga tersebut.
“Kalau beras sekarang agak naik sedikit, tapi ada bantuan beras dari Bulog ini—terbantu sama ini,” tandasnya.
Selain memantau harga, Presiden juga memberikan bantuan sembako dan uang tunai pada para pedagang di Pasar Rogojampi. Dalam kesempatan itu, beliau menjelaskan upaya menjaga daya beli masyarakat dengan menyalurkan Bantuan Tunai Langsung El Nino.
“BLT El Nino untuk menyuntik daya beli rakyat, yang terkena dampak El Nino seperti produksi pertanian menurun, sehingga kita suntikkan harapannya daya beli masyarakat bisa kembali normal. Bantuan ini disalurkan untuk 18 juta penerima manfaat,” kata Presiden Jokowi.