SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Kearsipan Universitas Airlangga (UNAIR) meraih akreditasi tertinggi AA dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menjadi sorotan utama. UNAIR mencatat sejarah sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang memperoleh kategori AA tersebut. Penghargaan ini disampaikan dalam acara penganugerahan yang digelar melalui Zoom Meeting pada Jumat (15/12/2023).
Kepala Bidang Kearsipan UNAIR, Kiswari S Sos, mengungkapkan kegembiraannya atas pencapaian ini. Dia mengakui bahwa capaian akreditasi tertinggi ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk bidang kearsipan di setiap fakultas dan unit kerja di kampus.
“Kami sangat bangga bisa mengukir prestasi gemilang ini bagi UNAIR di tingkat nasional. Hanya UNAIR yang berhasil meraih akreditasi double A ini,” ungkap Kiswari.
Keberhasilan ini menandai komitmen UNAIR dalam menegakkan tata kelola kearsipan yang efisien dan terstruktur. Dengan meraih kategori AA, Kearsipan UNAIR telah memenuhi standar tertinggi dalam pengelolaan arsip, termasuk tata kelola, keamanan, dan aksesibilitas.
Kiswari menjelaskan beberapa kriteria penilaian yang dilakukan, mencakup pengawasan, pembinaan kearsipan, pengelolaan arsip dinamis dan statis, serta sumber daya kearsipan. Audit kearsipan internal dilakukan secara rutin setiap tahun untuk menilai kinerja.
“Penilaian terbagi menjadi audit eksternal dan internal. Bobot penilaian audit eksternal mencapai 60 persen. Sementara audit internal pada seluruh unit kerja di UNAIR memiliki bobot 40 persen,” tambahnya.
Proses penilaian eksternal melibatkan lembaga kearsipan kampus dan uji petik terhadap unit kerja. Unit kerja dinilai sesuai dengan prosedur pengarsipan yang telah ditetapkan oleh pusat kearsipan kampus. Kriteria seperti kondisi ruang arsip, termasuk fasilitas seperti AC, termometer, pemadam api, serta sprinkler, menjadi bagian dari penilaian.
Kiswari menekankan perlunya inovasi di bidang kearsipan, khususnya melalui digitalisasi. Langkah ini diharapkan mempermudah pengelolaan arsip, baik bagi lembaga maupun masyarakat umum yang membutuhkan data. Selain itu, digitalisasi juga akan meningkatkan aksesibilitas terhadap arsip yang ada.
“Kami memiliki teknik tersendiri untuk memperbaiki arsip yang rusak. Digitalisasi akan membantu memperbaiki arsip yang tercemar atau rusak secara fisik,” paparnya.
Kiswari berharap prestasi ini akan mendorong UNAIR untuk terus meningkatkan kinerja kearsipannya. Baginya, arsip memegang peran penting sebagai pusat dokumentasi yang vital bagi kelancaran sebuah lembaga.