PASAMAN, RadarBangsa.co.id – Balairong Pusako Anak Nagari menjadi saksi kehadiran yang hangat bagi Profesor Fasli Djalal, disertai oleh sejumlah tokoh terkemuka seperti Profesor Masrul, DR. Denas Simon, Dr. Edwar, dan Iska Amanda. Mereka disambut dengan antusias oleh Bupati Pasaman, Sabar A.S, dalam sebuah acara yang bertujuan membahas percepatan penanganan Stunting di wilayah tersebut.
Hadir pula dalam kesempatan ini sejumlah pejabat penting, antara lain Plh Sekda Pasaman Yasri Uripsyah, Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Pasaman Furqan, Kepala Dinas Kominfo Pasaman Budhi Hermawan, Direktur RSUD Tuanku Imam Bonjol dr. Yong Marzuhaili, Direktur RS Tuanku Rao, Kadis Pertanian Prasetyo, serta jajaran Dinas Kesehatan Pasaman.
Sebagai tokoh nasional dari Sumatra Barat, Profesor Fasli Djalal telah mengemban beberapa jabatan nasional, termasuk sebagai Wakil Menteri Pendidikan, Kepala BKKBN, dan jabatan penting lainnya di Indonesia.
Bupati Pasaman, Sabar A.S, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang besar atas kehadiran Profesor dan rombongan di Kabupaten Pasaman. Fokus utama pertemuan ini adalah untuk mendiskusikan upaya percepatan penanganan Stunting, sebuah isu yang dianggap bukan hanya masalah daerah, tetapi juga nasional.
“Saat ini, persoalan Stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab daerah, namun juga menjadi persoalan nasional. Oleh karena itu, diperlukan dukungan, sinergi, dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk seluruh stakeholder yang ada,” ungkap Sabar A.S.
Sabar A.S juga menekankan pentingnya memiliki data yang akurat dalam penanganan Stunting, yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dan langkah-langkah strategis.
Pertemuan ini menjadi momentum bagi para peserta untuk bertukar pikiran dengan Profesor Fasli Djalal dan rekan-rekan, guna merumuskan strategi penanganan Stunting yang efektif dan tepat.
Profesor Fasli Jalal sendiri turut memberikan pandangan dan solusi terkait penanganan Stunting. Beliau mengungkapkan bahwa Pemerintah Pusat telah menciptakan sebuah aplikasi data untuk mempermudah penanganan masalah Stunting di daerah.
“Dengan adanya data yang terkoneksi antara daerah dan pusat, kita dapat lebih baik dalam menangani persoalan Stunting,” jelas Fasli Jalal.
Pada kesempatan tersebut, Profesor Fasli Jalal juga secara langsung menanyakan kepada wali nagari Simpang Alahan Mati, Adek Jumailis, dan salah satu tenaga medis dari Puskesmas Simpati terkait metode yang diterapkan dalam penanganan Stunting. Respons dari pihak terkait membuat Profesor Fasli Jalal merasa puas akan upaya yang telah dilakukan di daerah tersebut.