TEMANGGUNG, RadarBangsa.co.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali menggelontorkan bantuan untuk konservasi lahan di Kabupaten Temanggung. Secara simbolis pemberian bantuan bertajuk Tanggung Jawab Sosial dan Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan Bantuan Pelestarian Alam Penghijauan Sabuk Gunung Temanggung tahun 2022 dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), diserahkan di Ruang Gajah Pendopo Jenar, Komplek Kantor Bupati Temanggung, Senin (31/1/2022).
Kepala DAOP VI PT KAI Yogyakarta, Iwan Eka Putra, mengatakan bantuan CSR senilai Rp200 juta itu dalam rangka mendukung program Sabuk Gunung (penghijauan) di wilayah Kabupaten Temanggung. Bantuan kali ini merupakan tahap ke dua, sebab tahap pertama sudah diserahkan pada tahun 2021. PT KAI sendiri konsisten akan terus melanjutkan pemberian bantuan untuk penghijauan, terlebih sinkron dengan program PT KAI, yakni BUMN Menghijaukan Indonesia.
“Besar harapan kami agar bantuan ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk Kabupaten Temanggung dan sekitarnya. InsyaAllah semoga kami bisa berkontribusi yang lebih baik lagi di sekitar lingkungan korporasi,” katanya.
Bupati Temanggung, HM Al Khadziq mengucapkan terimakasih atas perhatian PT KAI kepada program konservasi di Kabupaten Temangggung. Strategi konservasi di Kabupaten Temanggung dibagi menjadi tiga bidang, yaitu tanah kritis, tandus, lereng sungai, tanah berbatu, dan lereng gunung, menjadi zona yang dikerjakan Pemerintah Kabupaten, kemudian tanah desa, jalan antar desa, kawasan permukiman, penanaman diserahkan kepada Pemerintah Desa, bisa ditanami buah-buahan yang ada nilai ekonomisnya, kemudian penanaman pohon di lahan produktif pertanian diserahkan kepada masyarakat.
Menurut Bupati, program konservasi sudah memasuki tahun ke dua, dengan tanaman-tanaman keras seperti beringin, bambu, dan aren. Penanaman melibatkan ribuan relawan di seluruh Kabupaten Temanggung, dengan lokasi penanaman sesuai dengan pemetaan potensi masalah lahan kritis.
“Ini merupakan sedekah bumi, sedekah lingkungan untuk generasi yang akan datang, maka akan kami rawat dengan sebaik-baiknya. Konservasi yang kita lakukan ke depan akan membuat lingkungan jauh lebih lestari, sumber mata air lokal di sini harapannya 5-10 tahun yang akan datang lebih asri, penyerapan air lebih bagus, sehingga nanti aliran sungai yang ke Sungai Progo sampai DIY juga lebih baik lagi,” tandasnya.