Pulau Masalembu Belum Teraliri Listrik, SSNU Desak Percepatan PLTS

- Redaksi

Sabtu, 22 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pulau Masalembu (Ilustrasi)

Pulau Masalembu (Ilustrasi)

SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Pulau Masalembu hingga saat ini masih belum menikmati aliran listrik dari PLN, meskipun program “Indonesia Terang” yang dicanangkan pemerintah sejak 2019 telah berjalan. Warga Desa Masalima dan Sukajeruk masih bergantung pada genset dan panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari.

Secara geografis, Pulau Masalembu terletak di tengah perairan laut NKRI dengan potensi kelautan dan perikanan yang melimpah. Namun, keterbatasan listrik menjadi kendala utama dalam pengelolaan sumber daya tersebut. Untuk itu, Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SSNU) Cabang Masalembu bersama masyarakat mengajukan permohonan kepada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, guna mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik oleh PT PLN (Persero) di Pulau Masalembu.

Ketua SSNU Masalembu, Jailani, menyampaikan bahwa surat permohonan telah dikirim pada 25 Februari 2025 dan mendapat respons cepat dari Kementerian ESDM pada 14 Maret 2025. “Alhamdulillah, Kementerian segera merespons dan mengundang kami untuk melakukan rapat terkait pembangunan listrik PLN di Masalembu,” ujarnya.

Rapat tersebut dihadiri berbagai pihak, termasuk Bupati Sumenep, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kepala Dinas ESDM Jawa Timur, serta pejabat PLN dari berbagai tingkatan. Dalam rapat, Jailani menjelaskan bahwa Pulau Masalembu terdiri dari tiga pulau, yaitu Karamian, Masakambing, dan Masalembu, yang menjadi pusat pemerintahan. Sayangnya, hingga kini Pulau Masalembu belum memiliki listrik dari PLN, berbeda dengan Pulau Karamian yang sudah teraliri listrik sejak beberapa tahun lalu.

“Padahal, listrik sangat dibutuhkan untuk mendukung berbagai sektor, seperti perikanan, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Tiang listrik sudah mulai dipasang sejak 2020, namun hingga kini listrik di Pulau Masalembu belum tersambung. Salah satu kendala utama adalah masalah anggaran dan pembebasan lahan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),” ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa proyek penyediaan listrik untuk Pulau Masalembu melalui PLTS Komunal sebenarnya telah dimulai sejak 2020. Namun, berbeda dengan Pulau Karamian yang telah teraliri listrik sejak 2024, pembangunan PLTS di Pulau Masalembu terkendala penyediaan lahan. PLN berencana menyelesaikan tahap pertama pembangunan PLTS dengan kapasitas 185 kWp pada 2026 dan tahap kedua dengan kapasitas 850 kWp pada 2027.

Selain itu, pembangunan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) di Desa Masalima sepanjang 30,1 km dan di Desa Sukajeruk sepanjang 27,89 km dijadwalkan selesai pada 2026. Sayangnya, hingga saat ini, anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek ini belum diterbitkan, sehingga PLN meminta dukungan dari pemerintah daerah dan tokoh masyarakat dalam penyediaan lahan.

Hasil musyawarah yang tertuang dalam risalah rapat menyepakati bahwa PLN, Pemkab Sumenep, dan SSNU Masalembu akan berkoordinasi lebih lanjut guna menyelesaikan kendala lahan. PLN juga menegaskan komitmennya untuk segera menyelesaikan proyek PLTS setelah anggaran dan lahan tersedia.

Ketua SSNU Masalembu, Jailani, menekankan pentingnya kapasitas listrik yang cukup agar dapat menyala selama 24 jam, bukan hanya untuk penerangan, tetapi juga untuk kebutuhan produktif masyarakat. “Kami berterima kasih atas respons cepat dari pemerintah. Kini, tinggal bagaimana semua pihak bisa bersinergi mengawal percepatan pembangunan listrik di Pulau Masalembu demi kesejahteraan bersama,” tutupnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Momen Langka di Lamongan, Kapolsek Tikung Amankan Touring Vespa Para Bintang dengan Para Jenderal
Gubernur Khofifah : Notaris dan PPAT Kunci Urusan Masyarakat
Gerak Cepat Tindaklanjuti Inpres, Kopdes Dibentuk di Sidoarjo
Tumpengan Bareng Cipayung Plus, Khofifah Ajak Bangun Jatim
Negosiasi Kelonggaran Tarif Impor Dimulai, China Tetap Aman
Manasik Haji Dibuka, Ini Pesan Menyentuh Bupati Lamongan
Gandeng BNPT RI, Khofifah Siap Tangkal Radikalisme Sejak Dini
Dikawal Tokoh Besar, TP2D Kendal Tancap Gas
Pulau Masalembu Belum Teraliri Listrik, SSNU Desak Percepatan PLTS

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 14:46 WIB

Momen Langka di Lamongan, Kapolsek Tikung Amankan Touring Vespa Para Bintang dengan Para Jenderal

Sabtu, 19 April 2025 - 08:55 WIB

Gubernur Khofifah : Notaris dan PPAT Kunci Urusan Masyarakat

Sabtu, 19 April 2025 - 08:40 WIB

Gerak Cepat Tindaklanjuti Inpres, Kopdes Dibentuk di Sidoarjo

Jumat, 18 April 2025 - 18:26 WIB

Tumpengan Bareng Cipayung Plus, Khofifah Ajak Bangun Jatim

Jumat, 18 April 2025 - 16:41 WIB

Negosiasi Kelonggaran Tarif Impor Dimulai, China Tetap Aman

Berita Terbaru

Ilustrasi

Hukum - Kriminal

ASN dan Pria Beristri di Kebumen Sembunyikan Bayi Hasil Selingkuh

Sabtu, 19 Apr 2025 - 22:44 WIB

Warga Keboharan bersama polisi mengevakuasi jenazah balita yang ditemukan mengapung di sungai bawah Jembatan Merah Putih (IST)

Peristiwa

Dikira Boneka, Ternyata Jenazah Balita di Sungai Sidoarjo

Sabtu, 19 Apr 2025 - 22:15 WIB

Lisa Mariana (ist)

Hukum - Kriminal

Difitnah Punya Anak, Ridwan Kamil Gercep ke Bareskrim

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:10 WIB

Ketua BLC Kendal Chumaidi, Menggali Semangat  Nama Bahurekso, Refleksi BLC Kendal Menuju Kebangkitan.(RadarBangsa.co.id)

Hukum - Kriminal

BLC Kendal Bangkit, Teladani Semangat Bahurekso Sang Pejuang

Sabtu, 19 Apr 2025 - 15:47 WIB

Foto bersama 118 pengacara tergabung BLC Kendal menggelar rapat kerja dan halal bihalal di ruang rapat Watersix Weleri Kendal (RadarBangsa.co.id)

Budaya

BLC Kendal Gelar Halal Bihalal, Ini yang Dibahas

Sabtu, 19 Apr 2025 - 15:36 WIB