Pulau Sapeken Disinyalir Jadi Objek Penyalahgunaan Penyaluran BBM Subsidi, Entitas Pertamina Bungkam

SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Aktivis Sumenep A. Rasid menilai Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kecamatan Sapeken (Pulau Sapeken) menjadi objek penyalahgunaan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Dikatakannya, Indikasi Penyalahgunaan penyaluran BBM dari pihak Pertamina Patra Niaga wilayah Jagir Surabaya melalui sarana transportasi laut kapal tanker KM. Berkat Selatan kepada dua Agen Premium Minyak Solar (APMS), entitas Pertamina terkesan tutup mulut.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, Sejatinya Penyalur Retail seperti APMS hanya dapat menyalurkan BBM kepada pengguna akhir (Konsumen) dan dilarang menyalurkan Bahan Bakar Minyak kepada Pengecer yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Namun faktanya dua Agen Premium Minyak Solar (APMS) di pulau Sapeken tersebut lebih memprioritaskan pengecer berskala besar daripada pengguna (Konsumen), bahkan tanpa melalui mesin dispenser.

“Transaksi jual beli BBM oleh dua pengusaha kepada pengecer di lakukan di dermaga pelabuhan secara vulgar dan masif, kami minta Pertamina dan berbagai pihak jangan sampai tutup mata”, Ujar Aktivis Sumenep, Rasid Selasa (30/5/2023).

Rasid menambahkan, dua APMS di Kecamatan Sapeken diketahui di setiap pulau mempunyai jaringan pengecer yang telah lama bekerja sama dengan pihak dua pengusaha APMS tersebut.

“Kecamatan Sapaken itu meliputi dari 11 Desa, tiap Desa terletak di satu pulau, hanya 2 Desa yang bergabung di satu pulau dan masing – masing Desa (Pulau) mempunya seorang pengecer”, Tukasnya.

Lebih lanjut Aktivis yang diidentik dengan rambut gondrong ini mengatakan, Pasokan BBM dari kapal tanker KM. Berkat Selatan tidak dapat mengisi langsung ke tangki tanam.

Pengisian BBM masih melalui sarana ratusan drum berkapasitas kurang lebih 220 liter untuk dilanjutkan ke tangki tanam APMS.

Kendati demikian, Ratusan drum yang telah terisi BBM di pelabuhan tersebut tidak semua di angkut oleh dua APMS yang jaraknya tidak jauh dari pelabuhan.

Justru Kata Rasid, Dua pengusaha pemilik APMS Pulau Sapeken yang dikatahui H. Iskandar dan H. Ardi menjualnya kepada sejumlah pengecer yang dilakukan di lokasi pelabuhan.

“Mereka (pengecer) datang dan mengisi drum yang ada di atas perahunya dengan menggunakan mesin dan selang dari drum yang sudah diisi BBM oleh kapal tanker itu”, tutupnya.

Sementara itu, dua pemilik APMS H. Iskandar dan H. Ardi saat dimintai keterangannya melalui pesan WhatsApp belum memberikan klarifikasi meski telah dihubungi beberapa kali oleh media ini.

Dua pengusaha APMS tersebut lebih memilih tutup mulut dan diduga menghindar dari wartawan.

Disisi lain, pihak relation Pertamina Patra Niaga wilayah Jagir Surabaya taufik, saat di konfirmasi melalui via telepon pribadinya belum dapat memberikan keterangan secara mendetail dengan dalih sedang sibuk.

“Tunggu pak saya lagi sedang sibuk” Ujar dia singkat, pada Selasa (23/5/2023).

Hingga keesokan harinya media ini melakukan konfirmasi lebih lanjut melalui pesan WhatsApp namun hingga kini diabaikan meski pesan tersebut terlihat dibaca.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *