SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Dampak kekeringan dan krisis air bersih di Kepulauan Kangean khususnya Kecamatan Arjasa dan Kangayan semakin parah dan meluas ke beberapa Dusun atau Desa yang lain. Relawan Masyarakat yang mengatasnamakan KPK (Komunitas Pemuda Kangean) terus istikomah (konsisten) menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan sesuai permintaan warga dari Dusunnya yang terdampak. Akan tetapi menjadi kendali klasik terhadap relawan adalah dana operasional yang tidak ada sedangkan kebutuhan terhadap dana operasional tersebut besar (ukuran relawan). Oleh karenanya dalam kesempatan ini, melalui jasa publikasi dari media, berharap uluran kebaikan hati dari donasi untuk menyumbangkan dana melalui rekening atas nama Ketua Relawan penanganan bencana dampak kekeringan dan krisis air bersih di Kepulauan Kangean Kecamatan Arjasa dan Kangayan Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Minggu (10/11/2019).
Ainur Rahman, ketua relawan yang akrab disapa Ainur, kepada media ini menyampaikan, kami akan terus bergerak selagi warga yang terdampak kekeringan butuh bantuan air bersih.
“Kami teman-teman relawan sudah komitmen, sekalipun terkadang harus menggunakan Dana operasional dari kantong relawan”, terang Ainur.
Ainur melanjutkan penjelasannya, bahwa warga Arjasa yang membutuhkan air bersih dan mengalami kekering sumber mata air (sumur) semakin parah dan meluas. Jika sebelumnya terjadi di enam (6) Desa dan di 13 titik (Dusun), Dan Desa Kolo-kolo merupakan Desa yang jumlah Dusunnya paling banyak terdampak, sekarang sudah meluas hingga ke Desa Paseraman Dusun Aer Kanale dan Desa Angon-angon Dusun Talage Deje.
Drouping air bersih kali ini kami kesulitan dana untuk operasional (sewa mobil pick up dan tandon air), karena itu kami berinisitif untuk menggugah hati dan kebaikan orang-orang diluar sana melalui Publikasi media ke Rekening Donasi.
Rekening Donasi dapat disalurkan melalui Rekening Ketua Relawan.
BPRS CABANG ARJASA.
NO. REK. 030.580.001216
Atas Nama : AINUR RAHMAN.
Alamat : Dusun Timur Makam, Rt/Rw 005/002, Angon-angon Arjasa (69491).
Ainur menegaskan, sejatinya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep ataupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Pusat, Warga Kepulauan yang mengalami krisis air bersih membutuhkan bantuan armada mobil tangki air untuk drouping air dan tandon karet untuk penampungan di beberapa titik (Dusun) terdampak.
Pada pemberitaan sebelumnya di media ini Kamis tanggal 31 Oktober 2019. Usman Kholid, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Giofisika (BMKG) Kalianget Kabupaten Sumenep, kepada media ini menyampaikan sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan tanggal 14 Oktober 2019 bahwa prakiraan awal musim hujan tahun 2019 – 2020 di Kabupaten Sumenep.
“Berdasarkan prakiraan musim hujan 2019 – 2020 Provinsi Jawa Timur dari stasiun klimatologi malang bahwa prakiraan musim hujan 2019 – 2020 di Kabupaten Sumenep”, terang Usman. (31/10).
Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan bulan Februari 2020. Dihimbauan kepada masyarakat perlu diwaspadai daerah-daerah yang rentan terhadap bencana banjir dan tanah longsor.
Diterangkan bahwa desarian I (satu) terjadi pada bulan Desember tanggal 1 sampai dengan tanggal 10, dan desarian II (dua) pada tanggal 11 sampai tanggal 20, dan desarian III (tiga) pada tanggal 21 sampai akhir bulan Desember 2019.
“Awal musim hujan tahun ini rata-rata mundur satu sampai dengan dua dasarian dari normalnya”, terang Usman kholid kepada wartawan media ini. (31/10). (Ong).