RH Ibrahim, Pengangkat Nama Cianjur dalam Dunia Silat

- Redaksi

Selasa, 25 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Guru besar Perguruan Maenpo Cagar Pusaka Cikalong (CPC), Cianjur, Dandi Supriadi yang akrab dipanggil Ki Ujo. (Foto: Mamat Mulyadi/Radar Bangsa)

Guru besar Perguruan Maenpo Cagar Pusaka Cikalong (CPC), Cianjur, Dandi Supriadi yang akrab dipanggil Ki Ujo. (Foto: Mamat Mulyadi/Radar Bangsa)

CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Nama RH Ibrahim dikenal luas sebagai sosok yang mengangkat nama Cianjur sebagai pusat seni bela diri silat, selain sebagai kota santri. Hal ini diceritakan oleh Guru Besar (Gubes) Perguruan Maenpo Cagar Pusaka Cikalong (CPC) Kabupaten Cianjur, Dandi Supriadi, atau yang lebih dikenal sebagai Ki Ujo di dunia persilatan, saat ditemui di kantor YPI Cagar Pusaka Cikalong, Kampung Kebontiwu RT 2/6, Desa Sukagalih, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, pada Senin (24/6/2024).

“Ngaos, Mamaos, dan Maenpo adalah tiga prinsip hidup yang dipegang teguh di Cianjur,” kata Ki Ujo.

Menurut Ki Ujo, RH Ibrahim juga dikenal sebagai pencipta Maenpo Cikalong, yang kini menjadi salah satu identitas budaya di tanah Pandanwangi.

“Seni bela diri yang dimiliki oleh Mama R.H. Ibrahim diperoleh bukan hanya dari satu guru, tetapi dari puluhan guru,” ujar Ki Ujo.

Lebih lanjut, Ki Ujo menjelaskan bahwa untuk mendapatkan ilmu bela diri, RH Ibrahim menjelajahi berbagai daerah.

Ketiga prinsip tersebut juga menjadi bagian dari sejarah berdirinya Kabupaten Cianjur, dan Maenpo Cikalong telah disepakati sebagai salah satu perguruan silat tertua. “Selain itu, Cikalong juga dikenal sebagai ‘tempat lahir’ para pendiri perguruan tenaga dalam pertama di Cianjur, yang dikenal dengan Amengan Maenpo Sabandaran,” tambahnya.

RH Ibrahim, yang juga dikenal sebagai R. Jayaperbata (1816-1906), adalah keturunan bangsawan dari Raden Rajadireja (Aom Raja). “Beliau berasal dari keluarga bangsawan di Cianjur,” jelas Ki Ujo.

Ki Ujo bercerita bahwa ilmu bela diri pertama yang didapatkan oleh RH Ibrahim berasal dari ayahnya, seorang tokoh silat Cimande. RH Ibrahim kemudian berguru kepada 17 pendekar terkenal dari berbagai daerah.

“Konon, gurunya sangat banyak, tidak bisa disebutkan satu per satu,” katanya.

Lebih lanjut, Ki Ujo menyebut bahwa RH Ibrahim juga belajar dari kakak iparnya, suami Nyi Raden Hadijah, R Ateng Alimuddin, seorang saudagar dari Jatinegara. “Itulah yang dikenal sebagai Cimande Kampung Baru,” tambahnya.

Ki Ujo menjelaskan bahwa melalui petunjuk R Ateng Alimuddin, RH Ibrahim kemudian disarankan untuk belajar dari Bang Ma’ruf, seorang guru pencak silat di Kampung Karet, Tanah Abang, Jakarta. RH Ibrahim, yang juga berbisnis jual beli kuda, sering bepergian antara Cianjur dan Jakarta, dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk belajar bela diri dari Bang Ma’ruf. Akhirnya, ia bertemu dengan Bang Madi, seorang saudagar kuda dari Pagarruyung, Sumatra Barat, yang juga menjadi salah satu gurunya.

“Bang Madi dikenal mahir dalam teknik menahan tenaga lawan,” jelasnya.

Menurut Ki Ujo, dari Bang Madi, RH Ibrahim mempelajari teknik permainan rasa yang meningkatkan kepekaan sehingga mampu membaca gerakan lawan melalui sentuhan dan dengan cepat melumpuhkannya.

“Dalam aliran Cikalong, teknik ini disebut ‘puhu tanaga’ atau ‘puhu gerak’,” terang dia.

Setelah dianggap mahir, RH Ibrahim disarankan untuk berguru kepada Bang Kari dari Kampung Benteng, Tangerang, untuk mempelajari ulin peupeuhan atau ilmu pukulan yang mengandalkan kecepatan dan tenaga ledak.

Ketua Harian Perguruan Maenpo CPC, Kang Syamsudin, mengatakan bahwa ada yang menyebut jumlah guru RH Ibrahim mencapai 17 orang, bahkan ada yang mengatakan lebih dari 40 orang.

Sementara itu, Padepokan Perguruan Maenpo Cagar Pusaka Cikalong terletak di Kampung Darungdung RT 2/2, Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur.

Menurut Kang Syamsudin, setelah berguru, RH Ibrahim melakukan perenungan selama tiga tahun di sebuah gua di Kampung Jelebud, tepat di sisi sungai Cikundul Leutik, Cikalong Kulon, Cianjur. Dari sinilah cikal bakal aliran Maenpo Cikalong mulai terbentuk.

Nama aliran Cikalong diberikan oleh para pengikut RH Ibrahim, merujuk pada tempat tinggalnya atau tempat pertama kali aliran pencak silat tersebut disebarkan,” tutup Kang Syamsudin.

Berita Terkait

Plt Bupati Sidoarjo Lepas 400 Kontingen KORMI ke FORDA II Jatim
Hari Tenang Pilgub, Khofifah Ziarah ke Makam Tokoh Besar NU di Jombang
Ziarah ke Makam Bung Karno, Khofifah-Emil Kenang Teladan Sang Proklamator dan Harmoni dengan Ulama NU
Hari Guru Nasional 2024, Khofifah Ajak Guru Berinovasi dan Adaptif di Era Digital
LSM DRBI Yakin Lucky – Syaefudin Menang dan Dilantik Jadi Bupati-Wakil Bupati Indramayu
Khofifah – Emil Ziarah Khusyuk ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur di Hari Tenang Pilgub Jatim
Ngalap Berkah di Pesantren Nurul Amanah, Khofifah Ajak Warga Tak Golput dan Rayakan Aqiqah Dua Bayi
Puluhan Ribu Warga Gelar Dzikir dan Sholawat, Siap Kawal Kemenangan Khofifah – Emil di Pilgub Jatim 2024

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 21:55 WIB

Plt Bupati Sidoarjo Lepas 400 Kontingen KORMI ke FORDA II Jatim

Senin, 25 November 2024 - 21:30 WIB

Hari Tenang Pilgub, Khofifah Ziarah ke Makam Tokoh Besar NU di Jombang

Senin, 25 November 2024 - 15:46 WIB

Ziarah ke Makam Bung Karno, Khofifah-Emil Kenang Teladan Sang Proklamator dan Harmoni dengan Ulama NU

Senin, 25 November 2024 - 10:43 WIB

Hari Guru Nasional 2024, Khofifah Ajak Guru Berinovasi dan Adaptif di Era Digital

Minggu, 24 November 2024 - 19:03 WIB

LSM DRBI Yakin Lucky – Syaefudin Menang dan Dilantik Jadi Bupati-Wakil Bupati Indramayu

Berita Terbaru

Politik - Pemerintahan

Pemkab dan DPRD Lamongan Setujui APBD 2025 dengan Pendapatan Rp 3,26 Triliun

Senin, 25 Nov 2024 - 22:12 WIB

Peristiwa

KPU Sidoarjo Rampungkan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024

Senin, 25 Nov 2024 - 21:47 WIB