LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ki Ageng Brondong, Lamongan, yang diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan di wilayah pantura, mematok target operasional pada tahun 2024.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengungkapkan bahwa pembangunan fisiknya telah mencapai 99% pada tahap pertama, dengan rencana melanjutkan ke tahap kedua pada tahun 2024, yang akan difokuskan pada pengadaan alat kesehatan.
“Pembangunan tahap pertama tahun 2023 sudah mencapai 99%, dan di tahun 2024, kita akan fokus pada pengadaan alat kesehatan, tenaga kesehatan (nakes), dan penambahan sarana prasarana. Kami berharap agar RS ini dapat beroperasi pada tahun 2024,” ujar Bupati Lamongan yang akrab disapa Pak Yes.
RSUD Ki Ageng Brondong, yang berdiri di atas lahan seluas 8.000 m2, akan dilengkapi dengan 50 kamar, dengan penyediaan 30 kamar pada tahap soft opening. Proses penerimaan karyawan yang berminat pindah sedang berlangsung, dan diharapkan soft opening dapat dilakukan tahun ini.
“Kami sedang proses membuka beberapa karyawan yang sudah ada, yang berminat pindah ke RSUD Brondong sedang kita inventarisir. Insyallah tahun ini kita soft opening,” kata Pak Yes.
Pak Yes menjelaskan bahwa RSUD Ki Ageng Brondong, sebagai rumah sakit tipe D, akan memberikan akses layanan kesehatan yang lebih dekat kepada masyarakat pantura. “Pembangunan ini merupakan langkah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan di wilayah tersebut dan menciptakan keseimbangan dengan adanya RSUD di daerah sekitarnya,”imbuhnya.
Pemilihan nama “Ki Ageng Brondong” untuk RSUD ini didasarkan pada kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat, dengan pertimbangan nilai-nilai sejarah tinggi yang dimiliki oleh Ki Ageng Brondong dalam penyebaran agama Islam.
Selain meninjau pembangunan RSUD, Pak Yes juga melakukan kunjungan ke SMK Negeri Maritim Jawa Timur di Brondong, Lamongan.