Safari Ramadhan, Ulama’ dan Umaro’ di Lamongan Jalin Silaturahmi

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pada hari keempat Ramadhan 1442 H, Majelis Ulama Indonesia (MUI), bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Turi melaksanakan safari Ramadhan perdana, bertempat di masjid Jami’ Nurul Huda Kauman Desa Tawangrejo.

Kegiatan Safari Ramadhan ini dihadiri oleh jajaran Pengurus MUI Kecamatan Turi, Camat Turi Sujai. S.H. M.M, Kapolsek Turi AKP Suwarta, S.H, Danramil Turi Kapten Kav Parman, Ketua MUI KH. Ali Musta’in, M.Ag, Kepala KUA H. Nuril Huda.

Selain itu juga, Kepala Desa Tawangrejo Masbukhin, S.H., Ketua Ta’mir Masjid Jami’ Nurul Huda Ustad Munaji. Aiptu Sugiantoro Kanit IK, Pelda Suwanto Koramil Turi, Serda Priyo Koramil Turi, Serda M. Arif Koramil Turi,  Tokoh Agama Desa Tawangrejo, Masyarakat Desa Tawangrejo.

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi antara Ulama’, Umaro’ dengan masyarakat dalam memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selain itu memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara, serta pentingnya pembangunan dalam berbagai bidang,” ujar H. Nuril Huda Kepala KUA Kecamatan Turi. Jum’at (16/04).

Masbukhin Kepala Desa Tawangrejo mengatakan, ucapan puji syukur Alhamdulillah kita semua bisa hadir dalam acara safari Ramadhan yang digelar oleh MUI bersama Muspika kecamatan Turi.

Safari Ramdhan ini dalam rangka menjalin silaturahmi/sambang bagaimana disituasi pandemi ini bagaimana saat masyarakat menjalankan ibadah pusa dan sholat tarowih dan ibadah lainnya.

Disamping itu, untuk menekan penyebaran covid-19 masyarakat dihibau tetap berpedoman pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan tetap mengikuti penerapan protokol kesehatan.

Diantaranya dengan melaksanakan gerakan 5 M (Menjaga Jarak, Memakai masker, Mencuci Tangan pakai sabun, Menghindari Kerumunan, dan Membatasi mobilitas),” beber Kades Masbukhin.

Pada kesempatan yang sama disampaikan, sholat teraweh, pada acara Safari Ramadhan ini Alhamdulillah sudah mematuhi prokes, dengan menerapkan 5 M guna antisipasi penyebaran Covid-19. Kami mohon untuk jama’ah sholat tetap di beri tanda sof agar masyarakat tahu jaga jarak.

Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran Nomor 03 Tahun 2021 tentang panduan pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah / 2021.

Ini sebagai penegasan prokes untuk upaya maksimal baik di kegiatan trowih, idul fitri dan hajatan. Hal ini dalam mendukung program dari pemerintah untuk menekan penyebaran covid-19. Satgas covod 19 kita optimalkan kembali dalam mendata warganya.

Belakangan ini terjadi kebakaran. Kepada masyarakat agar berhati -.hati kalau meninggalkan rumah / saat sholat tarowih atau meninggalkan rumah agar mematikan kompor, agar kejadian kebakaran tidak terjadi di wilayah Kecamatan Turi.

Kami menghimbau agar Siskamlingnya diperhatikan dimulai dari menjadi polisi pada diri kita sendiri untuk menekan kejadian kriminal khususnya curanmor.

Termasuk juga kalau ada tamu 1 x 24 jam agar melaporakan ke RT dan diteruskan ke Kepala Desa agar situasi dimasyarakat tetap aman dan konsusif,” ujar Kapolsek Turi AKP. Suwarta.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapten Kav. Parman Danramil 0812/03 Turi, kegiatan safari Ramadhan 1442 H ini untuk silaturahmi pada masyarakat desa Tawangrejo. Hal ini dilaksanakan oleh Muspika beserta MUI Kecamatan Turi setiap tahun nya.

“Saya juga berpesan kata Kapten Parman, agar masyarakat betul-betul menerapkan protokol kesehatan karena pandemi masih ada walaupun wilayah kecamatan Turi zona hijau jangan sampai ada kluster baru di bulan Ramdhan ini.

Dikatakan, bahwa pandemi Covid- 19 belum berakhir dan benar-benar ada. Peraturan pemerintah belum dicabut dan masih berlaku sesuai Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19 Sebagai Bencana Nasional. Keppres itu diteken pada 13 April 2020 dan masih berlaku hingga saat ini.

Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 05 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19, yang kemudian diperpanjang dan diperluas. Untuk itu patuhilah protokol kesehatan,” ungkap Danramil.

Sementara, Camat Kecamatan Turi Sujai, ” Acara Safari Ramadhan ini adalah kegiatan rutin dan hanya satu kali tidak bisa dilaksanakan karena pandemi tahun kemarin 2020. Ada 5 titik desa yang teragendakan yakni yang pertama kali ini di Masjid Nurul Huda Kauman desa Tawangrejo.

Selanjutnya, Masjid Badu desa Badurame, Masjid Wudi desa Sukoanyar, Masjid Klari desa Gedongboyo Untung dan Masjid desa Balun dimulai pada tanggal 16 sampai 26 April 2021.

Perlu kami sampaikan bahwa Visi kabupaten Lamongan Tahun 2021-2026, adalah: ”Terwujudnya Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan” Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :

1) Kejayaan Lamongan adalah suatu kondisi terwujudnya Lamongan sebagai kabupaten unggul dan maju , sejahtera lahir batin , terdepan dalam pembangunan infrastruktur, ekonomi dan sumber daya manusia di Jawa Timur.

2) Berkeadilan adalah suatu kondisi Lamongan yang semakin merata pelaksanaan pembangunan dan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya serta semakin menurun kondisi ketimpangan antar wilayah.

Berkeadilan juga bermakna keperpihakan untuk melindungi dan membina masyarakat yang secara ekonomi dan social yang secara kategori memerlukan perhatian lebih dengan kehadiran Pemerintah Daerah.

Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Lamongan “Terwujudnya Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan” ditempuh melalui lima misi sebagai berikut.

Sedangkan Misi nya adalah;
1). Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan mengoptimalkan berbagai potensi serta sektor unggulan, pengetahuan industry kecil dan menengah/UMKM, pengembangan pariwisata serta mendorong berkembangnya ekonomi kreatif (start up).

2). Mencetak sumber daya manusia yang unggul, sehat jasmani dan rohani, produktif, daya saing dan berakhlaqul karimah dalam rangka menyambut revolusi industry 4.0.

3). Membangun infrastruktur yang mantap, merata dan berkeadilan dengan memperhatikan daya dukung serta kelestarian lingkungan.

4). Menciptakan kehidupan bermasyarakat yang religious, berbudaya, aman, tentram dalam relasi yang seimbang antara berbagai komponen dengan tidak meninggalkan kearifan lokal masyarakat dan stakeholder pembangunan.

5). Menghadirkan tata kelola pemerintah yang demokratis, transparan, akuntabel, berbasis digital dan bebas korupsi, dengan memberikan ruang yang luas bagi partisipasi masyarakat dalam proses perumusan hingga evaluasi kebijakan.

Ditambahkan oleh Camat Sujai, fokus utama Bupati Yuhronur selama 100 hari kerja.

– JAMULA, adalah Jalan Mulus Lamongan. Bupati Yuhronur ingin fokus peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan penanganan banjir lur.

– PERINTIS. Pendidikan Gratis dan Berkualitas.

– LAMONGAN SEHAT, fokus penanganan pandemi dan menyukseskan vaksinasi.

– UMKM BANGKIT. Pemulihan ekonomi UMKM pasca pandemi. Gerakan beli produk lokal Lamongan.

– PELAYANAN. 100% pelayanan publik berkualitas dan berbasis digital.

Selain itu, Taman Tematik UMKM dengan tujuan agar UMKM dapat kembali bergairah dan tumbuh kembali guna memajukan perekonomian di daerah yang nantinya menjadi swasembada untuk UMKM Kabupaten Lamongan,” terang Sujai.

Selanjutnya acara tausiyah yang diberikan oleh KH. Saiful Hadi, SH, MA., pengurus MUI Kecamatan Turi. Menurutnya, bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam, karena didalamnya terdapat banyak keutamaan.

“Bulan Ramadhan, ibarat ladang untuk bercocok tanam amal ibadah dan yang mengerjakannya diganjar pahala yang dilipat gandakan oleh Allah SWT menjadi 70 lipat, dibandingkan mengerjakan amal dibulan selain bulan Ramadhan,” tuturnya.

Memperbaiki ibadah wajib dan sunnah, memperbanyak tadarus, berzakat, serta mempererat ukhuwah islamiyah. “Jangan sampai bulan Ramadhan pergi berlalu begitu saja tanpa meninggalkan amal ibadah.

Di akhir tausiahnya, KH. Saiful berharap agar semua undangan yang hadir berlomba lomba untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan harapan bulan Ramadhan mampu memberikan makna religius dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

”Ramadhan, bulan penuh rahmat dan ampunan,” ucap KH. Saiful Hadi saat memberikan tausiahnya pada acara Safari Ramadhan di masjid Jami’ Nurul Huda.

 

(iful)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *