LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Bulan Ramadhan semua umat muslim wajib melaksanakan ibadah puasa, tak terkecuali masyarakat Desa Kandangan Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang Jawa Timur yang berada di bawah kaki gunung Semeru.
Selain beragama muslim, warga setempat juga memeluk agama Hindu dan Kristen. Namun, perbedaan kepercayaan dalam memeluk agama tidak membuat warga Desa Kandangan menjadi pecah belah atau bermusuhan.
Menurut Jumanang Kepala Desa Kandangan, ketika ditemui Radarbangsa.co.id di ruang kerjanya, Senin (18/3), bahwa Masyarakat Desa Kandangan sangat menjunjung tinggi kerukunan antara umat beragama, salah satunya dengan cara anjang sana.
“Anjang sana itu gini, kalau hari raya umat muslim. Orang Hindu berkunjung ke orang muslim, dan sebaliknya jika hari raya orang Hindu, orang muslim berkunjung ke rumah orang hindu” kata Jumanang.
Selain anjang sana, warga desa juga bisa saling menghormati hari hari besar masing masih agama. Dibulan ramadhan ini, warga yang memeluk agama Hindu tidak ada yang makan atau minum diluar rumah.
“Kalau bulan ramadhan kayak gini orang Hindu makan dan minum di dalan rumah, karena mereka saling menjaga dan menghormati” sambung Jumanang.
Jumanang menambahkan jika perilaku gotong royong dan saling menghormati antar umat beragama juga dilakukan oleh umat muslim dan warga lainnya.
“Kemarin waktu hari raya Nyepi, umat muslim yang melakukan penjagaan dan keamanan” kata Jumanang.
Kepala Desa Kandangan berharap, agar warga desa tetap bisa menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama. Dengan demikian, ketentraman dan kedamaian warga bisa tetap terjaga dengan baik.
Karena Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama, sehingga sangat rawan di pecah belah.