Sambut Pilkada Lamongan, Gemilang gerakkan diskusi publik

- Redaksi

Selasa, 24 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peristiwa bersejarah dan dirindukan berlangsung di Sadar Coffe (21/12),

Peristiwa bersejarah dan dirindukan berlangsung di Sadar Coffe (21/12),

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Mempertemukan berbagi aktivis dari berbagai latar belakang organisasi kepemudaan dan lembaga pemerintah di Kabupaten Lamongan duduk satu meja dalam satu forum. Rasanya merupakan sesuatu yang seolah sangat dilakukan, apalagi pada 2020 Lamongan melalui tahun politik. Namum hal rasanya mustahil itu dapat diselenggarakan oleh Gerakan Milenial Lamongan (Gemilang)

Peristiwa bersejarah dan dirindukan itu berlangsung di Sadar Coffe (21/12), bertajuk Milenial Menjadi Pemimpin. Berhasil mendudukkan para tokoh muda Lamongan, sekaligus menjadi pematik. Ada di antaranya Muhammad Nursalim (Aktivis), Supriyo (Sejarahwan), Miftahul Rokhim (Pemerhati Sosial), Alfan Alfian (KNPI), M. Anang Nafi’uzzaki (Ikatan Pemuda Muhammadiyah), Muhammad Masyhur (GP Ansor NU).

Kepada wartawan Radarbangsa, penanggung jawab Gemilang, Nihrul Bahi Alhaidar, yang lebih akrab dipanggil Gus irul, membagi pengalaman sehingga diskusi publik Gemilang #1 dapat terlaksana.
“Jujur, kami gelisah menyaksikan kaum muda Lamongan, yang sebenarnya tidak sedikit berani, lebih berintegritas dan berprestasi ketimbang kaum tua. Tapi hingga hari ini belum mendapat ruang untuk tampil dikontestasi di Pilkada Lamongan 2020”

Mendapati kenyataan di atas, Gus Irul mewakili para “bidan” kelahiran Gemilang menyampaikan pesan penting. “kami bersama bisa mendorong agar pemuda mendapat kesempatan yang lebih luas, untuk memberikan kontribusi kepada Lamongan”

Gur Irul juga memerinci nama tokoh muda di beberapa Kabupaten/kota sudah mampu menunjukkan jati diri dan eksistensinya sebagai Kepala Daerah dan juga dibuktikannya dengan capaian prestasi serta kemajuan daerahnya. Karena masih punya energi untuk berpikir, berinovasi, dan keberanian terjun langsung di lapangan. Semisal Emil Dardak yang sekarang menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Timur atau Thoriqul haq
“Bukan berarti tidak percaya dengan kaum tua, tapi ketika ada pemuda yang memiliki kriteria untuk memimpin daerah, kenapa tidak? Toh di Lamongan tidak kurang pemuda yang kami lihat mampu memimpin Lamongan ” jelasnya.

Diskusi dimulai pada pukul 11:15 WIB. Dipandu oleh Mahrus Ali. Lelaki yang dikenal sebagai sastrawan santri itu memberi kesempatan satu persatu pematik. Banyak poin menarik yang terlontar. Misalnya disampaikan oleh Mashur uang menanyakan ulang visualisasi patung kadet Suwoko “setahu saya, Kadet Suwoko saat menghadapi pasukan sekutu. Masih berusia 21 tahun. Tapi kalau kita perhatikan seksama, beliau terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Apa perlu patung itu perlu kita robohkan, lalu kita ganti dengan patung baru yang menggambarkan sosok lebih muda” kelakarnya

Mashur menambahkan, bahwa kadet Suwoko hanya bergerilya bersama 7 orang menghadapi tentara Belanda di Lamongan. Mengesankan bahwa usaha yang besar tidak membutuhkan dikerjakan banyak orang. Supriyo keberanian pribadi tergambar dari upaya Abimanyu, putra Arjuna yang merangsek ke wilayah pasukan Kurawa. “Abimanyu harus dilumpuhkan dengan cara keroyokan” tuturnya

Selain kepada enam pematik oderator menyilahkan peserta diskusi menyampaikan pandangan terkait tema yang diangkat.
Sebagaimana diskusi pada umumnya, tiap peserta memiliki cara pandang yang tidak bisa diseragamkan. Misalnya perbedaan antara Milinelial sebagai era/masa dan sebagai sebuah generasi. Pemuda ditinjau dari usia atau gelora jiwa. Kelemahan dan kelebihan pemuda, dan bagaimana menciptakan nuansa hubungan yang lebih baik antara pemuda dan kaum tua.

Sebelum diskusi bertajuk “Melenial Menjadi Pemimpin” dicukupkan, panitia mengumpulkan berkeliling ke meja peserta sambil membawa kardus kosong. Oleh moderator, peserta diminta mengisi uang seikhlasnya untuk membayar minuman dan makanan yang telah dipesan.

Setelah sekitar peserta 70-an peserta menyantap seporsi baso. Pada pukul 14:35 kegiatan diskusi publik diakhiri. (JK)

Berita Terkait

Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru
Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir
Ketua DPRD Batu, Didik Subiyanto : Pemeriksaan Kendaraan Harus Ditingkatkan Bukan Formalitas
Paslon Ghofur-Firosya Putuskan Mencabut Permohonan PHPU Lamongan 2024 di MK
Bupati Dico Targetkan Peresmian GOR Kebondalem Kendal, Sebelum Akhir Masa Jabatan
BPNT Januari 2025 Cair, Berikut Informasi dan Cara Cek Penerimanya 
Suliono Terima SK, Pimpin DPC GRIB Jaya Kota Batu
Bupati Lamongan : Petani Lamongan Siap Mensukseskan Swasembada Pangan 2025
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:48 WIB

Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:20 WIB

Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:33 WIB

Ketua DPRD Batu, Didik Subiyanto : Pemeriksaan Kendaraan Harus Ditingkatkan Bukan Formalitas

Kamis, 9 Januari 2025 - 17:19 WIB

Paslon Ghofur-Firosya Putuskan Mencabut Permohonan PHPU Lamongan 2024 di MK

Kamis, 9 Januari 2025 - 11:00 WIB

Bupati Dico Targetkan Peresmian GOR Kebondalem Kendal, Sebelum Akhir Masa Jabatan

Berita Terbaru

BPJS Ketengakerjaan (ist)

Nasional

Mulai 2025, Usia Pensiun Pekerja Resmi Jadi 59 Tahun

Jumat, 10 Jan 2025 - 07:38 WIB

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Batu, Didik Adyotomo,SH.,MH.Lakukan konferensi Pers dengan awak media (ist)

Hukum - Kriminal

Korupsi KUR BRI, Kejari Kota Batu Tahan Lima Pelaku Utama

Jumat, 10 Jan 2025 - 07:22 WIB