GRESIK, RadarBangsa.co.id – Memberikan santunan dan menyantuni anak yatim adalah kegiatan yang sangat mulia, bukan hanya dalam aspek materi, tetapi juga dalam mengajarkan kasih sayang, perhatian, dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan. Muhammad Hudin, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) Distrik Gresik, mengungkapkan bahwa kegiatan duniawi harus sejalan dengan nilai-nilai keimanan dan keagamaan.
Pada malam Jumat, 9 Agustus 2024, LSM GMBI mengadakan santunan untuk anak yatim di kantor distrik Gresik, Dusun Purworejo, Desa Metatu, Kecamatan Benjeng. Hudin menyatakan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. “Dengan memberikan makanan dan kasih sayang kepada mereka, insya Allah kebutuhan kita akan terpenuhi,” ungkap Hudin dengan penuh perhatian.
Selama masa kepemimpinannya, Hudin menjelaskan bahwa program santunan anak yatim dan dhuafa yang awalnya dilakukan sebulan sekali kini telah menjadi kegiatan rutin setiap minggu. Dia berharap program sosial ini dapat menjadi bagian dari tradisi budaya keagamaan yang lebih luas.
Sebagai organisasi dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, GMBI memiliki komitmen kuat terhadap kesejahteraan masyarakat bawah, terutama anak yatim dan dhuafa. Hudin menekankan pentingnya meringankan beban ekonomi mereka melalui sumbangan dari anggota dan donatur.
“Sebagai umat yang taat beragama, kami dan para donatur berusaha menyisihkan sebagian pendapatan untuk membantu anak yatim dan dhuafa,” tambahnya. Menurut Hudin, memberikan santunan bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang memberikan perhatian dan harapan untuk masa depan mereka.
Hudin yakin bahwa dengan memberikan pemahaman tentang keimanan dan mendukung pendidikan mereka, suatu hari nanti anak-anak ini akan menjadi pemimpin yang dapat diandalkan, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk masyarakat dan bangsa. “Kami percaya bahwa dengan membantu mereka, kita turut membentuk calon pemimpin yang sukses dan berharga di masa depan,” tegas Hudin.