NGANJUK, RadarBangsa.co.id – SD Islam Miftahul Huda Nganjuk menggelar kegiatan Parenting Kebangsaan bertajuk “Mendidik Anak Berkarakter Baik dan Unggul untuk Kemajuan Bangsa Indonesia” pada Sabtu, 9 November 2025. Acara ini menghadirkan narasumber nasional, Dr. Lia Istifhama, Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), yang dikenal aktif mengkampanyekan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi masa depan yang berintegritas.
Dalam pemaparannya, Dr. Lia menekankan bahwa pembentukan karakter anak harus dimulai dari lingkungan keluarga. Orang tua, menurutnya, memiliki peran sentral dalam membentuk nilai moral, etika, serta spiritualitas anak. “Sungguh, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa,” ujar Lia mengutip salah satu ayat Al-Qur’an untuk menegaskan pentingnya keteladanan dan ketakwaan dalam mendidik anak.
Lebih lanjut, Lia menilai bahwa kualitas pendidikan adalah kunci utama dalam membangun kejayaan sebuah bangsa. Pendidikan tidak semata tentang akademik, melainkan juga tentang menumbuhkan kesadaran diri, empati, dan tanggung jawab sosial. Ia menambahkan, anak-anak yang dibesarkan dengan kasih sayang, disiplin, dan nilai kebangsaan akan tumbuh menjadi individu tangguh yang mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai warga Indonesia.
Kegiatan yang dihadiri para guru, wali murid, dan pengurus yayasan itu berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi tanya jawab, terutama seputar cara menghadapi anak di era digital yang serba cepat dan penuh distraksi. Dr. Lia memberikan sejumlah tips praktis, di antaranya memperkuat komunikasi emosional dalam keluarga, menanamkan nilai religius sejak dini, serta memberi ruang bagi anak untuk mengembangkan potensi sesuai minatnya.
Kepala SD Islam Miftahul Huda, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Dr. Lia yang telah memberi inspirasi baru bagi para orang tua dan pendidik. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara sekolah dan keluarga. “Kami percaya pendidikan karakter tidak cukup hanya di ruang kelas. Butuh komitmen bersama antara guru dan orang tua agar anak-anak tumbuh dengan nilai-nilai kebangsaan yang kuat,” ujarnya.
Sebagai penutup, Dr. Lia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” Ia mengajak seluruh peserta untuk menanamkan niat tulus dalam mendidik anak, bukan hanya untuk kesuksesan pribadi, melainkan demi kemajuan bangsa.
“Jika setiap keluarga menanamkan nilai kebaikan dan ketulusan, maka kita sedang membangun fondasi kuat bagi Indonesia yang berkarakter dan berdaulat,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










