Diskursus soal kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia) selalu hadir dalam ruang publik. Publik disesaki oleh informasi yang sama setiap tahun yang diproduksi oleh elit yang mempunyai kepentingan yang sempit.
Dampak dari gerakan ini adalah menimbulkan ketakutan dalam masyarakat kita terhadap kebangkitan komunisme di Indonesia.
Padahal konstitusi kita sudah menetapkan melalui TAP MPRS No.XXV/1966 tahun 1966 yang menyatakan “Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang Diseluruh Wilayah Negara Republik Indonesia Bagi Partai Komunis Indonesia Dan Larangan Setiap Kegiatan Untuk Menyebarkan Atau Mengembangkan Faham Atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme”
Akan tetapi narasi yang terus berkembang di ruang publik selalu menghantui masyarakat dengan berbagai propaganda yang dimainkan oleh elit yang pragmatis dengan kepentingan jangka pendek.
Kelompok ini selalui mengabaikan keselamatan negara. Menggunakan segala cara untuk meraih kekuasaan adalah sebuah cara yang harus mereka tempuh.
Pada peringatan G30S adalah momentum bagi kelompok tersebut dengan kepentingan sempit dengan melakukan penggalangan opini, misalnya melakukan pemutaran film G30S diberbagai daerah.
Melakukan diskusi tentang kebangkitan PKI serta berbagai macam kegiatan yang dapat memmbangkitkan memori publik terhadap kekejaman PKI. Semua narasi yang kembangkan bertolak belakang dengan realitas yang ada.
Namun karena elit yang bermain mempunyai kedudukan sosial, maka apa yang propagandakan dapat mempngaruhi masyarakat dan dianggap sebagai sebuah kebenaran.
Oleh sebab itu, perlu ada counter narasi tentang kebangkitan PKI yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang mempunyai kejernihan dalam memberikan sudut pandang terhadap PKI.
Selain itu, perlu ada contra opini terhadap elit yang yang selama ini memanfaatkan isu PKI untuk kepentingan pragmatis.
Dengan demikian, publik mendapatkan perimbangan atau pencerahan terhadap isu PKI yang selalu bergulir dari waktu ke waktu.
Berangkat dari realitas dan dinamika yang terjadi, P3S (Political and Public Policy Studies) akan mengadakan Webinar dengan tema : “Penggalian Fosil Komunisme untuk Kepentingan Politik?
Kegiatannya akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa 29 September 2020
Waktu : Pukul 14.00-17.00 WIB
Kenyote Speech : Gubernur Lemhanas RI
Narasumber :
1. Usman Hamid, SH, M.Phil (Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia)
2. Eduard Lemanto, Cand, Ph.D (Direktur Eksekutif LKIP)
3. Dr. Jerry Massie (Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S)
4. J.Kristiadi (Peneliti Senior CSIS)
Moderato : Dr. Frederik Fios (Dosen Binus University)
Host :
Peserta : Adapun peserta dalam diskusi ini adalah masyarakat umum, wartawan media online, cetak, TV, Radio, tokoh agama, pengamat, tokoh masyarakat serta dari kalangan akademisi.
Medium diskusi: Zoom Meeting dengan quota 100-500 orang