SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS), Dr. Drs. Budiyanto, SH, M.Hum, menegaskan bahwa sektor pendidikan memiliki peran strategis dalam mengubah tantangan menjadi peluang, terutama di bidang pariwisata. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada Wisuda XIX Akademi Akuntansi Effendi Harahap dan Wisuda XXV Graha Wisata Hotel School yang berlangsung di Rama Shinta Ballroom, Hotel Patra Semarang & Convention, Jl. Sisingamangaraja, Semarang, Rabu (11/12).
Budiyanto mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Akademi Akuntansi Effendi Harahap dan Graha Wisata Hotel School (Grawis) atas kontribusi mereka dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten melalui pendidikan, pelatihan, dan magang. “Sebagai representasi masyarakat Kota Semarang, DPKS memberikan penghargaan kepada kedua lembaga ini yang telah menghasilkan SDM siap memasuki dunia usaha dan industri pariwisata, baik di bidang perhotelan, penerbangan, maupun pelayaran,” ujarnya.
Dalam kurun waktu 25 tahun, lanjut Budiyanto, Grawis telah membuktikan kontribusi signifikan bagi pembangunan sektor pariwisata dengan mencetak SDM yang berkualitas, terampil, dan berkarakter. “Keberhasilan ini menjadi bagian dari pembangunan kepariwisataan yang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal,” katanya.
Budiyanto menekankan pentingnya membangun sektor pariwisata secara sinergis dengan program pembangunan yang meliputi empat aspek utama: Attraction (daya tarik wisata), Accessibility (aksesibilitas transportasi), Amenities (fasilitas penunjang), dan Ancillary (kelembagaan layanan tambahan). “Setiap aspek ini harus dikelola bersama oleh pemerintah, pelaku wisata, dan lembaga pendidikan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan pariwisata,” jelasnya.
Direktur Graha Wisata Hotel School, Henny Yuliastuti, SE, M.Si, juga menyoroti keberhasilan para lulusannya. “Kerja keras itu membuahkan hasil. Dari 150 peserta didik Graha Wisata Hotel School dan 12 wisudawan Akademi Akuntansi Effendi Harahap tahun ini, 85 persen telah terserap di pasar kerja sebelum masa studi mereka selesai,” ungkapnya.
Menurut Henny, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi pendidikan dengan kebutuhan industri. Ia menyampaikan bahwa kurikulum yang relevan, pelatihan intensif, dan kerja sama dengan mitra industri menjadi kunci untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Acara wisuda berlangsung khidmat dan penuh kebanggaan. Dalam penutupnya, Budiyanto berharap keberhasilan ini terus berlanjut. “Pendidikan harus menjadi motor penggerak dalam menciptakan SDM unggul yang mampu mendukung pengembangan sektor pariwisata, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global,” tutupnya.
Penulis : Agus P
Editor : Bandi
