SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Sekitar tahun 2020, Hj. Mimik Idayana menemukan dua lansia yang tinggal dalam gubuk kumuh di pinggir Kali di Desa Sidodadi, Kecamatan Candi,Kamis (24/10). Melihat kondisi mereka yang sangat memprihatinkan, wanita berkerudung ini pun tidak bisa menahan haru. “Mbah, teng pundi anak-anake,” tanyanya penuh rasa empati. “Mboten semerap teng pundi,” jawab kedua lansia tersebut, mengungkapkan betapa mereka telah ditinggalkan oleh keluarga.
Kehidupan pasangan kakek-nenek tersebut sangat memilukan. Mereka telah lama menggelandang, tidak memiliki tempat tinggal yang layak, dan kehilangan kontak dengan putra-putri mereka. Mimik Idayana, yang dikenal karena kepeduliannya, segera menampung kedua lansia itu dan membawanya ke rumah milik keluarganya di Perumahan TNI AL, Desa Sugih Waras, Kecamatan Candi. Tindakan ini bukanlah yang pertama bagi Mimik; ia sebelumnya juga membantu keluarga lain yang terpaksa tidur di musala setelah diusir dari tempat kos mereka karena kesulitan membayar sewa.
Dengan hati yang besar, Mimik memberikan modal kepada keluarga tersebut untuk memulai usaha jualan nasi goreng. “Sampai sekarang mereka masih jualan,” ungkap seorang kolega yang mengenal Mimik. Tindakan-tindakannya menunjukkan bahwa membantu orang-orang miskin dan papa bukan hanya soal memberikan materi, tetapi juga tentang cinta dan kepedulian terhadap sesama.
Kepedulian Mimik Idayana tidak hanya dirasakan oleh lansia dan keluarga-keluarga yang dibantunya, tetapi juga oleh masyarakat luas. Ulifah, seorang tukang ojek online, merasakan dukungan dari Mimik yang menganggapnya seperti anak. “Saya merasa dapat perlindungan dari Mak Mimik,” ujarnya, menegaskan dukungannya untuk Mimik dalam Pilkada Sidoarjo 2024. Temannya, Ira Puspo Wati, juga merasakan hal yang sama. Mereka berdua telah mendapatkan pelatihan keterampilan dari Mimik, seperti membuat kue dan berjualan ayam geprek.
Mimik Idayana, yang kini berusia 53 tahun, dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi bahkan sebelum mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Sidoarjo. Bersama suaminya, Rahmat Muhajirin, mantan anggota DPR RI, ia mengasuh Yayasan Yatim Piatu Ar Rahman Ar Rahim yang telah berdiri selama 18 tahun. Doa anak-anak yatim di yayasan tersebut diyakini Mimik sebagai pendorong keberhasilannya di dunia politik.
Setelah terpilih sebagai anggota DPRD Sidoarjo, Mimik memperluas jangkauan bantuannya dengan memberikan perhatian lebih kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ia mendirikan Akademi UMKM (AMI) Sidoarjo untuk membantu para pengusaha kecil dalam mengurus perizinan serta memberikan bantuan alat produksi. “Mak Mimik ini orangnya memang sangat peduli,” ujar Ira, yang kini mampu menjalankan usahanya sendiri berkat dukungan Mimik.
Tidak hanya itu, Mimik juga mengalokasikan gajinya sebagai anggota DPRD untuk membantu pembangunan rumah warga miskin, biaya pendidikan anak-anak, dan membantu penghafal Alquran untuk berangkat umrah. “Ibu itu membantu orang sesuai ketukan hatinya. Sering spontan saja ingin menolong,” ungkap Peny Agustini, salah satu orang dekatnya.
Mimik mengungkapkan, kepeduliannya berasal dari ajaran orang tuanya yang selalu menekankan pentingnya berbagi. “Seberapa pun rezeki yang didapat, ada 2,5 persen milik orang lain yang harus diberikan,” tuturnya saat berbincang dengan warga di Rumah Seni Pecantingan, Sekardangan, Sidoarjo. Mengingat masa lalunya saat mengontrak rumah kecil, Mimik belajar untuk mengelola keuangan dengan baik dan mengutamakan sedekah.
Kini, Hj. Mimik Idayana bersiap untuk melanjutkan perjuangannya dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Sidoarjo. Ia berikhtiar untuk terus mengabdi kepada masyarakat. “Hidup adalah berjuang dan mengabdi. Jika berjuang, kita harus siap menghadapi apa pun dan tidak perlu menuruti penilaian orang lain,” tegasnya.
Penulis : Rino
Editor : Zainul Arifin
