Semen Merah Putih Dorong Tenaga Kerja Bersertifikasi di Proyek Nasional

- Redaksi

Rabu, 4 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Dengan percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, kebutuhan akan tenaga kerja konstruksi bersertifikasi semakin meningkat. Pada puncak fase konstruksinya, diperkirakan IKN akan memerlukan antara 150.000 hingga 200.000 pekerja konstruksi bersertifikasi. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2020 tentang Manajemen Proyek Strategis Nasional, setiap tenaga kerja yang terlibat dalam proyek strategis nasional diwajibkan memiliki sertifikasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Namun, tantangan besar muncul karena jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikasi di Indonesia masih sangat terbatas.

Dari jutaan tenaga kerja konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia, baru sekitar 1,6 juta yang telah memperoleh sertifikasi, termasuk 2.497 pekerja yang telah tersertifikasi untuk proyek IKN. Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan untuk proyek-proyek strategis seperti IKN yang masih terus berlangsung dan memerlukan pekerja dengan keahlian khusus. Masalah ini semakin diperparah oleh distribusi geografis tenaga kerja bersertifikasi yang tidak merata, di mana mayoritas terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama di Jakarta (40%), Surabaya (20%), dan Bandung (10%). Sementara itu, tenaga kerja bersertifikasi di Kalimantan, yang menjadi lokasi IKN, hanya mencapai 5% dari total nasional.

Semen Merah Putih, sebagai perusahaan yang berkomitmen pada peningkatan kualitas dan penerapan standar nasional, merasa perlu untuk berperan penting dalam menyelesaikan tantangan ini. Nyiayu Chairunnikma, Kepala Pemasaran Semen Merah Putih, menegaskan pentingnya kolaborasi multi-helix yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri, dan asosiasi, untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikasi.

“Kami memastikan bahwa sertifikasi yang kami berikan bukan hanya formalitas belaka. Ini adalah jaminan bahwa setiap pekerja memiliki kompetensi yang diakui sesuai standar nasional. Di Semen Merah Putih, fokus kami tidak hanya pada penyediaan material berkualitas, tetapi juga pada memastikan bahwa tenaga kerja konstruksi memiliki keahlian yang relevan,” jelasnya.

Sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan literasi dan kompetensi pekerja konstruksi, Semen Merah Putih meluncurkan program Mandor Pintar Institute (MPI). Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja konstruksi dari level 1 hingga 6, mencakup keterampilan dasar hingga keahlian teknis lanjutan. MPI telah berhasil mensertifikasi ratusan pekerja di berbagai wilayah di Jawa, termasuk Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur, dengan tujuan memperkuat kualitas tenaga kerja konstruksi nasional.

Semen Merah Putih juga telah berkolaborasi dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah III (BJKW3) dan GAPENSI, untuk mempercepat peningkatan jumlah tenaga kerja bersertifikasi sesuai amanat PP No. 62 Tahun 2020. Kolaborasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja bersertifikasi di proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan swasta. Kerja sama ini penting mengingat tingginya permintaan tenaga kerja bersertifikasi di sektor swasta, termasuk perumahan dan proyek infrastruktur lainnya yang terus berkembang.

Selain memberikan sertifikasi, program MPI juga fokus pada edukasi tentang teknik aplikasi yang tepat kepada pekerja konstruksi. Edukasi ini mencakup teknik aplikasi yang benar untuk struktur dan dinding bangunan sesuai standar SKKNI Bangunan Gedung yang dicanangkan oleh PUPR, untuk mengatasi perbedaan dalam cara kerja yang selama ini dilakukan oleh pekerja konstruksi di Indonesia. Contohnya, perbedaan dalam pencampuran dan pengadukan, serta teknik aplikasi plester dan acian yang benar, sehingga hasil akhirnya memenuhi standar yang telah ditetapkan dan menghasilkan bangunan yang lebih berkualitas.

“Pekerja konstruksi di proyek IKN masih didominasi oleh tenaga kerja dari Pulau Jawa. Oleh karena itu, kami memulai program MPI di Pulau Jawa, tetapi ke depannya, program ini akan diperluas ke Kalimantan dan Sumatera. Kami ingin memastikan bahwa proyek strategis nasional, termasuk IKN, dibangun dengan kualitas terbaik. Kami berharap melalui pelatihan dan sertifikasi ini, tenaga kerja yang kompeten tidak hanya tercipta, tetapi juga kesejahteraan dan daya saing mereka di pasar kerja dapat meningkat,” tambah Ayu.

Dengan memperluas cakupan MPI ke jenjang yang lebih tinggi dan wilayah yang lebih luas, Semen Merah Putih terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan standar industri konstruksi nasional dan mempersiapkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan siap bersaing di pasar global.

Dalam kesempatan lain, Hadi Sumarsono, Wakil Ketua Umum I GAPENSI BPD Jawa Timur, memberikan apresiasi terhadap komitmen Semen Merah Putih dalam pengembangan tenaga kerja konstruksi yang kompeten di Jawa Timur. “Kami di GAPENSI Jawa Timur sangat menghargai langkah proaktif Semen Merah Putih melalui program Mandor Pintar Institute (MPI). Dengan adanya program ini, kami berharap semakin banyak tenaga kerja konstruksi di wilayah kami yang dapat meningkatkan kompetensinya dan mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk bersaing di industri ini. Langkah ini sangat membantu memastikan bahwa proyek-proyek konstruksi dapat berjalan sesuai standar yang ditetapkan,” jelas Hadi.

Hadi juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini untuk memenuhi kebutuhan industri di berbagai wilayah Indonesia.

“Kami berharap program MPI dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak wilayah di Indonesia, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikasi dapat terpenuhi dengan baik. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek besar di seluruh Indonesia dapat terlaksana dengan kualitas dan standar keselamatan yang tinggi,” tambahnya.

Semen Merah Putih juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengembangan produk yang efisien dan berkelanjutan demi kepentingan industri konstruksi. Inovasi tersebut dimaksudkan untuk mendukung transformasi industri konstruksi di Indonesia.

“Kami percaya bahwa dengan inovasi, kerja sama yang solid, dan komitmen terhadap kualitas, Semen Merah Putih dapat membantu membawa industri konstruksi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan berkualitas tinggi,” pungkas Ayu.

Berita Terkait

Wisata Kaki Bumi, Destinasi Edukasi Petik Jambu yang Wajib Dikunjungi di Sidoarjo
Inovasi PDAM Kota Batu, Solusi Cerdas Hadapi Krisis Air Sumber Darmi
Harga Emas Cetak Rekor Baru, Naik Rp29.000 per Gram – RadarBangsa Lamongan
Dr Lia Istifhama : Langkah Presiden Prabowo Soal LPG 3 kg Tepat Sasaran
Paguyuban Kepala Desa Bahurekso Kendal Berikan Bantuan untuk Korban Banjir
Partai Demokrat minta LPG 3 kg di pangkalan dikaji ulang
Cara Cepat Ajukan KUR BRI 2025 – RadarBangsa Lamongan
PKH, PIP, Beras 10 Kg, Bansos Februari 2025 Cair – RadarBangsa Lamongan

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 00:05 WIB

Wisata Kaki Bumi, Destinasi Edukasi Petik Jambu yang Wajib Dikunjungi di Sidoarjo

Rabu, 5 Februari 2025 - 23:36 WIB

Inovasi PDAM Kota Batu, Solusi Cerdas Hadapi Krisis Air Sumber Darmi

Rabu, 5 Februari 2025 - 06:56 WIB

Harga Emas Cetak Rekor Baru, Naik Rp29.000 per Gram – RadarBangsa Lamongan

Selasa, 4 Februari 2025 - 22:02 WIB

Dr Lia Istifhama : Langkah Presiden Prabowo Soal LPG 3 kg Tepat Sasaran

Senin, 3 Februari 2025 - 16:33 WIB

Paguyuban Kepala Desa Bahurekso Kendal Berikan Bantuan untuk Korban Banjir

Berita Terbaru