PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Senator DPD RI, Dr. Lia Istifhama, M.E.I, menyoroti pentingnya memperluas pasar global sebagai solusi jangka panjang untuk menjamin keberlanjutan tenaga kerja di Indonesia. Pernyataan ini ia sampaikan di tengah tren penurunan angka pengangguran nasional yang tercatat 7,47 juta orang pada Agustus 2024, turun 390 ribu dari tahun sebelumnya. Meski data tersebut menunjukkan tren positif, Ning Lia, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa tantangan ketenagakerjaan tetap memerlukan perhatian serius.
“Pailitnya Sritex adalah pukulan besar bagi perekonomian kita. Industri ini tidak hanya menopang ribuan tenaga kerja, tetapi juga menjadi simbol kekuatan tekstil Indonesia. Hal serupa terjadi pada Pabrik Kertas Leces, yang keberadaannya dulu mendukung sektor pendidikan dan ekonomi di Probolinggo,” ujar Lia.
Lia menjelaskan, sektor industri memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan efek berantai yang luas.
“Keberadaan industri menciptakan multiplier effect, seperti peningkatan gairah ekonomi, pendidikan, dan peluang kerja. Kita harus bersama-sama memastikan keberlanjutan industri melalui penguatan pasar ekspor,” tandasnya.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan stabilitas sektor industri.
Mengacu pada kunjungannya ke Pabrik AIM Biscuit di Sidoarjo, Ning Lia memaparkan pentingnya ekspansi pasar global. Pabrik AIM Biscuit sukses menembus pasar internasional, salah satunya Pulau Fiji, dan hal itu dinilai memberikan jaminan untuk kelangsungan produksi dan ketenagakerjaan. “Peningkatan ekspor adalah kunci untuk menjaga eksistensi industri. Dengan begitu, perusahaan dapat terus menyerap tenaga kerja lokal dan memenuhi kewajiban terhadap pekerja,” tegas Lia, yang juga keponakan Khofifah Indar Parawansa.
Senator DPD RI ini mendorong langkah-langkah inovatif yang melibatkan semua pemangku kepentingan. “Ekspansi pasar bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal menjaga hak tenaga kerja dan masa depan industri kita,” ujarnya, menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan ketahanan jangka panjang. Lia mengingatkan bahwa inovasi dalam produk dan penetrasi ke pasar baru harus menjadi agenda utama.
Pernyataan Ning Lia mendapat sorotan di tengah upaya pemerintah dan sektor swasta untuk memperkuat perekonomian nasional. Inisiatif seperti yang dilakukan AIM Biscuit dinilainya patut diapresiasi, namun ia juga mengingatkan pentingnya diversifikasi pasar.
“Ekspansi pasar seperti yang dilakukan AIM Biscuit patut diapresiasi. Namun, diversifikasi pasar tetap diperlukan agar industri tidak bergantung pada satu wilayah saja,” jelas Ning Lia, yang dikenal sebagai Srikandinya NU Jatim.
Sebagai anggota Komite III DPD RI, Lia Istifhama menegaskan komitmennya dalam mendorong kebijakan yang memperkuat daya saing produk nasional. Menurutnya, pemerintah harus lebih agresif dalam membuka peluang ekspor dan memahami kebutuhan pasar internasional. Ia berpendapat bahwa langkah-langkah strategis ini tak hanya memperkuat sektor industri, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan tenaga kerja.
Ning Lia menambahkan bahwa penguatan ekspor seharusnya disertai dukungan kebijakan yang mendorong investasi dan pelatihan tenaga kerja.
“Kita butuh kebijakan yang selaras dengan tuntutan global, dari inovasi produk hingga peningkatan keterampilan tenaga kerja,” tandasnya
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin