SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyerahkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Plus Tahun 2024 pada Jumat (25/10) di Kantor Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Jawa Timur untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan, bertepatan dengan Hari Jadi Pemprov Jatim ke-79.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah penerima bantuan sosial, dengan penyerahan simbolis diberikan kepada 102 penerima manfaat. Bantuan yang diberikan mencakup berbagai kelompok penerima, yaitu zakat produktif bagi 25 orang, bantuan lansia PKH Plus untuk 47 orang, dan bantuan untuk anggota Tagana (Taruna Siaga Bencana), TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), serta pendamping PKH masing-masing sebanyak 10 orang.
Adhy Karyono, dalam sambutannya, menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang tunai sebesar Rp500.000 per triwulan kepada para penerima, didampingi Pjs Walikota Surabaya yang juga menjabat Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani. Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Restu atas inovasi dan kerjasama yang terjalin dalam melaksanakan program ini di Surabaya.
“Terima kasih kepada Pjs Walikota Surabaya yang kecil-kecil tapi cabe rawit, penuh inovasi dalam semua programnya,” ujar Adhy dengan penuh kehangatan, mengundang senyum dan tepuk tangan dari hadirin.
Dalam sambutannya, Adhy menjelaskan bahwa program PKH Plus ini difokuskan untuk keluarga yang memiliki anggota lansia, dengan harapan bantuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan penting sehari-hari. “Alhamdulilah hari ini kita berkumpul di sini dalam keadaan sehat. Sehat fisiknya badannya dan sehat dompetnya,” ujarnya sambil bercanda, disambut tawa para penerima bansos.
Ia juga menekankan bahwa bantuan zakat produktif ditujukan sebagai modal usaha, agar penerima dapat memanfaatkannya secara produktif. “Saya yakin bantuan uang ini jika digunakan untuk hal yang produktif akan bermanfaat dan berkah, lancar usahanya, dan akhirnya mendapatkan pendapatan untuk keluarga yang lebih baik,” tambahnya.
Pjs Walikota Surabaya, Restu Novi Widiani, menjelaskan bahwa PKH Plus adalah program bantuan sosial yang secara khusus ditujukan untuk keluarga yang memiliki lansia berusia 70 tahun ke atas. Program ini, menurut Restu, sudah berjalan sejak 2019 dan telah diperluas cakupannya hingga menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur. Tahun ini, Kota Surabaya mendapat giliran di triwulan keempat.
“Surabaya termasuk salah satu kota yang mendapat kesempatan tahun ini, di triwulan ke 4,” kata Novi. Ia menambahkan bahwa untuk Surabaya, total ada 216 penerima manfaat yang tersebar di 18 kecamatan, meskipun hari ini yang hadir adalah 102 penerima manfaat dari Kecamatan Tambaksari.
Selain bantuan uang tunai, Restu juga menjelaskan bahwa bagi penerima manfaat dengan disabilitas berat, pemerintah memberikan bantuan transportasi bagi para pendamping yang bertugas melakukan penjangkauan. “Kami memberikan uang tunai selama satu tahun dengan jumlah Rp2.000.000 yang disalurkan dalam empat tahap. Namun, karena mereka baru menerima di triwulan keempat ini, maka menerima Rp500.000,” jelasnya.
Fitria (48), salah satu penerima bantuan sosial disabilitas berat asal Kecamatan Tegalsari, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterimanya. Ia berharap program ini terus berlanjut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada kami. Sangat membantu untuk kehidupan sehari-hari. Semoga bisa lebih diperhatikan lagi lansia yang membutuhkan dan para penyandang disabilitas juga,” ungkap Fitria penuh harap.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin